Mohon tunggu...
Diah Utami
Diah Utami Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat

Warga dunia biasa yang masih suka hilang timbul semangat menulis dan berceritanya. Berharap bisa menebar sepercik hikmah di ruang maya kompasiana. Semoga berkah terlimpah untuk kita, baik yang menulis maupun membaca.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mencari Mobil (Maunya) Murah

30 Desember 2015   17:18 Diperbarui: 10 Desember 2017   12:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Momen bareng 'Si Kukut' yang dikangenin."][/caption]Sudah beberapa bulan ini aku putus hubungan sama si Kukut, mobil yang sudah beberapa tahun kurepotkan untuk wara-wiri ke sana ke mari. Kangen dia... Awalnya sih asik asik aja, tapi dengan lokasi rumah saat ini yang berada agak melipir ke pinggiran kota, menyusup ke kedalaman, tak terjangkau arus transportasi kendaraan umum, rasanya merana juga ketika aku mesti berganti-ganti moda transportasi berkali-kali saat beraktivitas di keseharianku. Rasanya, sudah saatnya move on dan pindah ke lain hati eh...mobil. 

Lirik sana-sini, browsing beberapa web resmi kendaraan, dan tak jarang memanfaatkan kesempatan nebeng mobil sesiapa untuk mencoba mengenali tampilan dan kinerja mobil paling optimal, aku mulai menyusun list mobil yang kurasa layak untuk 'kupinang' sebagai pendampingku selanjutnya.

Dalam suatu kesempatan menghadiri acara pernikahan partner kerjaku di kelas, aku menumpang mobil salah satu orang tua murid ke wedding venue. Kebetulan dia pun mencari teman untuk berkendara bersama, sedangkan aku mencari tumpangan, klop kan kita...? ;) Maka pagi itu aku janjian untuk ketemuan di gerbang tol Buah Batu. Sebuah Grand Livina putih sudah menungguku, bersama Orva, Abi, dan sang bunda di dalamnya. Mari kita berangkat. Ke Garut, kita... Bismillaah...

Perjalanan cukup panjang dijalani dengan nyetir santai walaupun tentu saja sempat digeber cepat di tol hingga gerbang Cileunyi. Keluar tol, kami disambut antrean panjang kendaraan yang menuju ke tujuannya masing-masing. Kendaraan masih bisa melaju perlahan di rentang jalan yang diramaikan oleh pengunjung pasar tumpah di Minggu pagi itu. Tidak terlalu lama setelah itu, kami pun bisa melaju kembali di jalanan lancar menuju lokasi. Jalan raya yang cukup berkelok dengan kondisi yang berlubang di sana-sini dapat ditaklukkan oleh Bunda Ninet dengan ringan, sambil ngobrol ringan ngalor-ngidul, diseling makan minum sepanjang perjalanan. Mengemudi Nissan Grand Livina itu mudah dan menyenangkan walaupun sistem kemudinya bukan matic.

[caption caption="Bagai kaleng raksasa-dalam perjalanan pulang ke Bandung."]

[/caption]Sementara itu, anak-anak di bangku belakang anteng sekali. Abi asyik mengunyah cemilan sambil sesekali terlibat dalam percakapan kami. Sementara Orva segera tenggelam ke alam mimpi. Kombinasi yang tepat antara kenyamanan kursi berpadu dengan suhu AC yang diset sejuk plus sistem audio seolah jadi pengantar tidur yang pas. Dalam perjalanan pulang, mereka berdua sibuk mengomentari pemandangan yang tersaji di depan mata, juga kanan kiri jalan, tampak jelas dari jendela yang lebar. Puas memandangi jalan yang sedikit berbeda dari jalan yang ditempuh pada saat berangkat, termasuk mengelilingi 'kaleng raksasa' seperti kata Orva :p 

[caption caption="Abi dan Orva di Gand Livina mereka. Bikin aku ngiler aja... :("]

[/caption]Setelah perjalanan pulang-pergi Garut-Bandung, sempat beberapa kali pula aku menumpang bunda Ninet di Grand Livina putihnya. Duduk di kursi penumpang depan, sangat terasa bahwa area pandang ternyata luass. Kaca depan yang lebar membuat pandangan luas untuk pengemudi. Tengok kanan-kiri pun leluasa, membuat pengemudi bisa lebih waspada menatap lalu lintas di depan dan sekitarnya. Jok belakang dengan kursi yang bisa dilipat hingga membentuk area datar yang luas jadi salah satu opsi yang sangat menarik. Praktis membuka dan menutupnya, sungguh nggak merepotkan pemiliknya. Anak-anak yang aktif bermain seperti Abi dan Orva bisa anteng di area belakang mobil atau tidur nyaman dengan menggelar kasur di situ. Asli, bisa gelar kasur di dalam Grand Livina itu. Aku kok jadi ngilerrr yaaa...

Kulanjutkan penyelidikanku terhadap si cantik Grand Livina ini, dan mencermati bahwa mobil ini sangat layak sebagai pengganti si Kukut. Sayangnya, dia agak jual mahal, tak terjangkau tangan olehku yang single happy ini :( Yah... siapa sih yang nggak pengen mobil bagus tapi harga 'bagus' juga. Nyari mobil (maunya) murah tapi bukan murahan dong, dan si Grand Livina ini sungguh menggoda. Tapi tampaknya tak akan terjangkau untuk saat ini. Biarpun begitu, aku masih menaruh harap, suatu saat kau akan jadi milikku. Siapa tahu ada rejeki di tahun depan yaa... ;) 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun