akulah pramoehardie mu,
jalan takdir yang engkau pilih,
untuk melewati malam panjang,
                    terik yang tak usai,Â
Â
jangan tertegun, terkadang itu tak penting
apa lagi merapal tiap ingatan perjalanan,
Â
inggatkan saja aku
                        tentang gunung gunung tinggi,
                       tempat edellwis tumbuh memeram keabadian,
tempat cemara lima mesra meniupkan kidung keteguhan....
Â
akulah pramoehardimu
 zirat terakhir yang kan kau inggat......
Dengan rampai, entah setumpuk cerita…….
Â
Â
Â
                                                                      Santong, 2 Februari 2015