Mohon tunggu...
dessy arinda
dessy arinda Mohon Tunggu... -

sociologist from gadjahmada university

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Sepelekan Lambang

21 Agustus 2013   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:00 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun silam ketika saya duduk di bangku perkuliahan, saya mulai tertarik dengan misteri freemanson. Awalnya saya sangat tertarik dengan persoalan sejarah agama, entah mengapa saya sampai pada persoalan manson ini. Dan saya begitu suka menggambar lambang mata satu tanpa tau artinya. Semakin saya mendalami salah satu teori sosiologi yakni teori interaksi simbolik saya mulai mencari tau apa makna dibalik lambang itu. Teori interaksi simbolik menyatakan bahwa interaksi sosial adalah interaksi symbol. Manusia berinteraksi dengan yang lain dengan cara menyampaikan simbol yang lain memberi makna atas simbol tersebut. Maka dari itu, sebenarnya apa sih makna dari simbol itu? dan kenapa saya mencoba mendalami permasalahan ini.

Yogyakarta merupakan salah satu kota yang menarik bagi banyak orang baik dalam lingkup pariwisata maupun dalam hal pendidikan. Label kota pelajar menjadikan Yogyakarta mempunyai banyak insan muda yang datang dari berbagai daerah. Dengan banyaknya anak muda, maka tidak sedikit dari mereka mencoba untuk mencari penghasilan sendiri salah satunya dengan membuat brand kaos. Banyak sekali distro-distro berdiri, bisa kita lihat di jalan cendrawasih, banyak distro didirikan. Disinilah daya kreatif anak muda dituangkan lewat gambar atau desain. Saya mengetahui bahwa karya seni itu bebas sama seperti yang diungkapkan Drs. Sudarmaji bahwa seni adalah manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang. Dari banyak desain kaos-kaos yang diproduksi ada salah satu desain yang cukup menarik yakni mata satu (all-seeing eye).

A.Apa itu All-Seeing Eye?

All-Seeing Eye adalah sebuah lambang yang menggambarkan tentang Ketuhanan. All-Seeing Eye dilambangkan oleh sebuah mata. Masyarakat Mesir Kuno meyakini bahwa mata tersebut mempunyai makna sebuah penjaga. Simbol mata ini dikenal sebagai Eye of Horus atau Eye of Ra.

“The Eye of Horus was believed to  have healing and protective power, and it was used as a protective amulet. It was also used as a notation of measurement, particularly for measuring the ingredients in medicines and pigments.“

“According to later traditions, the right eye represented the sun and so is called the Eye of Ra while the left represented the moon and was known as the eye of Horus. However, in many cases it is not clear whether it is the left or righteye which is referred to”

Sedikit cerita di atas bahwa sebuah mata itumempunyai arti besar bagi penduduk Mesir Kuno. Masyarakat Mesir Kuno yang kala itu menganut paham politeisme beranggapan bahwa Mata Horus dipercaya mempunyai kekuatan besar untuk menyembuhkan dan mempunyai power untuk menjaga seisi Mesir. Menurut agama Islam, perlambang mata satu ini merupakan gambaran dari sosok Dajjal. Dajjal sendiri mempunyai ciri mata kanannya buta dan hanya dapat melihat dengan mata kiri. Dajjal merupakan makhluk yang ceritanya berusaha untuk memusnahkan Islam dari muka bumi ini. Namun ada juga yang beranggapan bahwa lambing mata satu ini merupakan perlambang trinitas (mata dengan segitiga yang mengitarinya). Mata ini merupakan penggambaran bahwa Tuhan itu melihat dan mengawasi manusia seperti yang ada ddalam lukisan Jacopo Pontormo tahun 1525.

B.Apa makna Mata Satu dalam desain Kaos?

Saya juga kurang paham terhadap penggunaan lambing ini dalam desain kaos. Roman cerita saya pernah bertanya kepada salah satu teman saya yang memakai kaos berlambang eye of ra tersebut, namun teman saya tersebut tidak mengetahui apa-apa tentang lambing tersebut. Dia hanya menjawab bahwa bajunya bagus titik. Saya curiga bahwa mereka para produsen juga tiddak mengerti tentang filosofi lambing ini. Bisa-bisa mereka orang yang menggunakan kaos ini dijalan akan mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dari orang fanatik terhadap lambing ini.Kesimpulannya adalah berhati-hatilah dengan berbagai lambang karena lambang simbol itu penuh makna, baik makna negative atau positive

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun