Mohon tunggu...
Carlsthenz Wyka Budiman
Carlsthenz Wyka Budiman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Masih belum tahu apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menurunnya Tingkat Kunjungan Wisatawan di Kawasan Wisata Pantai Porok, Gunungkidul

21 Maret 2020   14:26 Diperbarui: 21 Maret 2020   14:41 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan wisata Pantai Porok terletak di Ngepung, Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Porok satu kawasan dengan Pantai Baron dan Pantai Pok Tunggal. Karena aksesnya yang sulit, untuk menuju Pantai Porok kendaraan pribadi pengunjung tidak bisa langsung parkir di Pantai Porok. Kendaraan harus diparkir di sekitar Pantai Sepanjang ataupun Pantai Kukup karena jalan menuju Pantai Porok masih sangat sulit dilalui dan hanya bisa dilewati dengan cara berjalan kaki.

Atraksi di Kawasan Pantai Porok penulis kira sudah lebih dari cukup karena atraksi yang ditawarkan disini sangatlah banyak antara lain kawasan pantai yang berpasir putih, sepi, teduh, dan cocok untuk menyendiri. Atraksi di Pantai Porok sangat cocok dengan motivasi pengunjung datang ke pantai, yaitu berenang dan menikmati suasana pantai (Pascoe, 2019).

Akses menuju Pantai Porok jika dilihat dari akses jalan penulis kira masih sangat sulit dijangkau karena harus menaiki dan menuruni bukit yang jalan setapaknya tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Tidak lupa papan penunjuk jalan yang bertuliskan Pantai Porok juga masih kurang sehingga kita sebagai wisatawan hanya bisa mengandalkan google maps dan bertanya ke penduduk sekitar.

Fasilitas (amenities) di kawasan Pantai Porok lah yang sangat menyita perhatian penulis. Karena sektor inilah yang sangat memprihatinkan di kawasan Pantai Porok. Tidak adanya warung makan yang buka hingga dikuncinya kamar mandi adalah salah satu dari sekian banyak hal yang sangat berdampak besar jika tidak segera dicari solusinya. Jika kondisi ini terus berlanjut, diperkirakan kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Pantai Porok lama-kelamaan akan menurun.

Dalam dua bulan terakhir jumlah kunjungan wisatawan di Gunungkidul mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan terjadi terutama akibat adanya isu tsunami maupun beberapa bencana alam seperti gelombang tinggi, banjir dan tanah longsor seperti tahun 2018 dan awal 2019. Penurunan jumlah wisatawan sejatinya dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain fasilitas yang disediakan, akses menuju tempat, atraksi wisata apa saja yang dapat dilihat, harga tiket masuk, sampai maraknya isu bencana yang terjadi seperti di Gunungkidul.

Penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Pantai Porok sebisa mungkin harus dihindari. Selain turunnya sumbangan devisa negara dari sektor pariwisata, penurunan jumlah wisatawan juga berdampak ke berbagai hal seperti menurunnya pendapatan masyarakat sekitar kawasan wisata hingga meningkatnya angka pengangguran di daerah tersebut. 

Jika hal tersebut terus berlanjut, maka lama-kelamaan masalah tersebut akan merambat dan meluas bahkan sampai pemerintah daerah Gunungkidul harus turun tangan. Jika jumlah kunjungan wisatawan menurun, otomatis telah terjadi sesuatu yang salah pada sistem pariwisata yang ada di daerah tersebut.

Solusi pertama yang dapat dilakukan adalah dengan lebih menggiatkan lagi promosi destinasi wisata kawasan wisata Pantai Porok. Pada tahun 2019 ini penulis beranggapan bahwa promosi wisata Pantai Porok masih kalah jauh dengan pantai-pantai lainnya seperti misalnya Pantai Parangtritis.

Solusi kedua adalah dengan memberikan penyuluhan kepada warga di sekitar kawasan wisata Pantai Porok akan pentingnya penyediaan fasilitas di suatu destinasi wisata. Sekalipun wisatawan yang berkunjung ke Pantai Porok sedikit, setidaknya harus tetap ada minimal satu atau dua kios yang buka guna memfasilitasi kebutuhan wisatawan. Kamar mandi umum juga seharusnya tidak dikunci demi menjaga kelestarian lingkungan kawasan wisata Pantai Porok agar tidak tercemar.

Solusi terakhir adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang keamanan kawasan wisata Pantai Porok dari berbagai macam ancaman bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi. Pemerintah harus bisa memprediksi dan menjamin bahwa jika ada suatu bencana yang akan terjadi, wisatawan harus terlebih dahulu diberitahu untuk segera meninggalkan kawasan wisata tersebut demi keselamatan. Dengan begitu, wisatawan pun merasa aman ketika ingin mengunjungi kawasan wisata Pantai Porok.

Sumber

Sean Pascoe, Recreational beach use values with multiple activities, Ecological Economics, Volume 160, 2019, Pages 137-144, (sciencedirect.com).
pantainesia.com/pantai-porok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun