Mohon tunggu...
Byanda Lutfi Hawa
Byanda Lutfi Hawa Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Halo! Mari bertukar pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sistem Pemilihan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta: Aturan, Proses dan Dinamikanya

1 Oktober 2024   15:50 Diperbarui: 1 Oktober 2024   16:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sangat mungkin (Heru terpilih lagi) jika kementerian mengusulkan," ujar Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta. Pasalnya, jabatan Heru yang berakhir pada 17 Oktober 2024 mendatang ini, bisa diperpanjang kembali oleh Presiden RI selaku pemegang kewenangan.

Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan bukanlah soal gelar atau posisi semata, melainkan tentang kemampuan untuk membawa perubahan, memberi inspirasi, dan membangun kepercayaan. Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa meyakinkan orang-orang di sekitarnya dengan visi yang jelas, solusi yang nyata, dan kepercayaan diri yang kuat.

Meski demikian, apa yang sudah jelas adalah bahwa suara masyarakat, terutama melalui media sosial, telah memainkan peran penting dalam membentuk narasi publik seputar pemilihan Pj Gubernur Jakarta. Sentimen yang berkembang di dunia maya kerap kali mencerminkan ketidakpuasan yang lebih luas di lapangan, dan ini yang seharusnya menjadi bahan refleksi bagi pemerintah dalam menentukan siapa yang paling layak untuk memimpin Jakarta ke depannya.

Pemilihan Pj Gubernur DKI Jakarta tidak hanya sekadar proses administratif, tetapi juga menyangkut harapan dan ekspektasi masyarakat akan sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata. Kritik dan tuntutan agar Pj Gubernur diganti menunjukkan adanya rasa kecewa terhadap kinerja pemerintah daerah saat ini. Pada akhirnya, siapa pun yang akan ditunjuk sebagai Pj Gubernur berikutnya harus siap menghadapi tantangan besar, termasuk memulihkan kepercayaan publik dan membawa Jakarta menuju masa depan yang lebih baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun