Â
Â
Â
ketika pena ini hasrat bersurat
lentikkan jemari
rengkuhkan hasrat
gelorakan rasa yang lama tersumbat
apakah aku tlah terpikat..??
hmm....
aku bukan seorang pengagum
yang membedah bingkai dengan senyum seringai
aku bukan seorang pembenci
yang lantukan syair matikan nurani
aku bukanlah seorang pengatur
yang derapankan langkah sejajar sampai
aku juga bukan seorang penjaga
yang mengawal keriuhan bising tertata
aku hanyalah pembawa kabar hati
dari orang yang masih punya harap
dari orang yang punya sikap
dari orang yang masih punya nurani
bukan yang dengki
bukan yang iri
bukan yang tak punya hati
ah...
ijinkan aku duduk sejenak
diterasmu barang sejejak
rebahkan penat
setelah lama
menanggung beban berat
ijinkan aku minum barang seteguk
air kendimu yang sejuk
ijinkan aku lahap barang sesuap
sekepal nasi penawar lapar
ah...
betapa naifnya aku...
untuk duduk, makan dan minum saja harus minta ijin darimu!
padahal sudah pasti
seharusnya tak perlu kuucapkan itu..
karna kutahu kau bukan orang seperti itu!
dan akupun masih teramat lelah
untuk itu..
kutitipkan beban ini dipundakmu
kutitipkan mata ini kepadamu
kutitipkan telinga ini kepadamu
kutitipkan mulut ini kepadamu
agar kau jaga sepenuh hati
agar kau rengkuh sepenuh jiwa
agar kau sematkan dalam dada
agar kau indahkan nanti pada akhirnya
karena aku masih berharap banyak padamu
teduh....
Â
 sumber gambar: goresanrakyatjelata.blogspot.com
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H