Mohon tunggu...
Cyntia Dwi Anggreni
Cyntia Dwi Anggreni Mohon Tunggu... -

Suka Cita Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Syeda Zakia: Berhasil di Usia Muda

23 Juni 2016   15:45 Diperbarui: 27 Juni 2016   20:31 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi jualan Syeda (dok. pribadi)

Di Kalimantan Barat terdapat salah satu Universitas. Salah satunya adalah Universitas Tanjungpura dengan berbagai ragam jurusan dan fakultas yang tersedia di kalangan masyarakat. Banyak calon mahasiswa dari berbagai kalangan daerah berlomba-lomba untuk masuk di Universitas ini. selain itu, Universitas ini juga memiliki mahasiswa dengan prestasi gemilang.

Salah satu diantaranya adalah seorang gadis sederhana, gadis ini bernama Syeda Zakia Ilyas. Saat itu, Saya datang di sebuah kediamannya tepatnya daerah tersebut berada di Kota Pontianak, untuk memenuhi tugas kuliah yaitu mewawancarai tokoh insipratif

Tidak lama kemudian, tampak jelas di depan saya seorang gadis dengan menggunakan daster pink, hiasan jilbab warna hitam membukakan pintu seraya melemparkan sebuah senyuman yang terlukis pada wajah tirus dan putihnya.

Gadis tersebut mempersilakan saya masuk ke dalam rumahnya duduk di sofa putih ditemani oleh secangkir teh dan binatang peliharaannya “seekor kucing”. Ketika sudah lebih tenang dan siap saya pun mulai melakukan interview tentang kehidupan gadis tersebut.

Syeda zakia Ilyas begitulah nama si pemilik gadis berpakaian daster pink tersebut, kerap di sapa dengan nama Syeda secara umum. Gadis kelahiran Pontianak, 1 Januari 1997 ini adalah gadis yang menjadi motivator hidup bagi saya. Pendidikan yang pernah dilaluinya adalah sebagai berikut SDS Pertiwi, SMP 1 Pontianak, dan SMA Pontianak, pada tanggal 28 April 2016 Syeda berhasil menyelesaikan studi pada bangku perkuliahan di Universitas Tanjungpura.

Tentu banyak sekali, hal-hal yang dilaluinya dan membuat ia sukses seperti sekarang ini, seperti salah satunya adalah dari segi akademiknya. Gadis ini memaparkan kiat-kiat belajar yang ia lakukan sehingga ia dapat berhasil meraih IPK 4,00 dalam menyelesaikan studi S1 sebagai seorang mahasiswa, kiat belajar yang ia sarankan adalah apabila kita mengerjakan tugas dengan benar maka 50% materi yang disampaikan oleh dosen dapat diterima.

Ia juga menganjurkan jika kita belajar itu jangan dihafal tetapi cobalah untuk mengerti. selain itu, jika dosen memberikan tugas kelompok maka tugas tersebut jangan dibagi kepada teman-teman, misalnya soal ada 5 soal, lalu kelompok kita terdiri dari 5 orang, setiap orang mendapatkan 1 soal, baik karena efisien, tetapi tidak baiknya karena kebanyakkan dari kita biasanya lebih mengerti tugas yang dibagi kepada kita tanpa mengerti soal lain, padahal soal tersebut sama disetiap kelompok hanya saja bukan kita yang mengerjakannya.

Selama syeda menjalani jenjang pendidikan sebagai seorang mahasiswa, gadis ini juga pernah ikut dalam organisasi HIMEPA (Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan). Dalam organisasi ini ia banyak mendapatkan pengalaman, baik itu secara eksternal maupun internalnya. Dari segi eksternal ia dapat belajar mengemukakan pendapatnya di muka umum, dan dari segi internalnya ia mendapatkan banyak teman dan pengalaman yang ia anggap sebagai guru terbaik baginya.

Kepitaran yang gadis ini miliki tidak dipendamnya seorang diri, hal itu terbukti ketika ia mengikuti organisasi HIMEPA ia memilih masuk ke dalam bidang litbang, litbang di HIMEPA adalah bagian yang mengurusi mengenai permasalahan-permasalahan akademik, sebagai salah satu contohnya ketika mahasiswa semester 1 akan menghadapi mid atau UAS maka pihak HIMEPA mengelar atau mengadakan acara pelatihan. Pelatihan tersebut digunakan untuk membantu para mahasiswa baru agar mengerti dan mempunyai banyangan bagaimana soal yang akan diberikan.

Gadis ini mengikuti organisasi pada semester 3 dan semester 4, semester 5 tidak mengikuti organisasi lagi, karena ingin lebih fokus kuliah dan menerapkan target-targetnya. Gadis kelahiran 97 ini menyelesaikan pendidikan SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi dengan usia yang masih muda lantaran ia masuk SD pada umur 4 tahun dan mengalami akselerasi 2kali selama masa pendidikan dari SD hingga SMA.

Menurut gadis ini, ia tidak cerdas ataupun pintar, ia juga tidak pernah mengikuti les atau kursus, jika pun ia mengikuti les atau kursus itu terjadi pada saat menjelang ujian pada jenjang-jenjang pendidikan terakhir pada tahapan pendidikan tersebut. Pencapaiannya ketika duduk di bangku kuliah tepatnya pada semester 5, gadis ini telah memiliki usaha menjual kosmetik yang dapat diakses melalui @makeupstore_ptk.

Koleksi jualan Syeda (dok. pribadi)
Koleksi jualan Syeda (dok. pribadi)
Koleksi jualan Syeda (dok. pribadi)
Koleksi jualan Syeda (dok. pribadi)
Kegemarannya berjualan seperti sekarang ini sudah ia geluti sejak dulu, hanya saja barang yang ia jual yang berbeda. Menjual barang-barang yang dapat menghasilkan keuntungan ini ia lakukan pada waktu masih SD, pada saat ia masih SD ia menjual anting-anting, tas, coklat, dll. Alasan sekarang ia berjualan make up karena didasari oleh kegemarannya dalam mengoleksi dan suka terhadap make up tersebut.
Ia berjualan sejak SD karena teman-teman seangkatannya suka melihat barang-barang yang ia gunakan, sehingga ini menimbulkan peluang tersendiri untuknya dalam menghasilkan pendapatan. Selain itu hobby yang dimiliki oleh gadis yang berusia muda ini adalah menonton film, dan membaca novel, menurut ia hobby nya itu semua memerlukan biaya. Hobby tersebut ada ketika ia duduk di bangku kuliah, gadis ini lebih menyukai membaca, lantaran ketika kita membaca kita dapat merasa masuk dalam alur cerita yang dibacanya tersebut. 


Ketika ia mendaftar dan mengikuti test serta lolos sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Tanjung, Fakultas Ekonomi dan Bisnis maka ia berusaha untuk mengajukan diri serta berkas sebagai salah satu penerima beasiswa yang diprogramkan oleh dikti yang diharapkan dapat membantu mahasiswa dan meringankan beban orangtua dari mahasiswa tersebut. Setelah memasukkan berkas, dan mengajukan diri, gadis ini pun lolos sebagai salah satu penerima beasiswa.


Kehidupan setiap manusia pasti ada pasang surutnya ada kalanya sedih dan ada kalanya senang begitu yang dirasakan oleh gadis berwajah tirus ini. Bila ia merasa sedih dan galau maka ia sering meluapkannya dengan menangis, karena menurutnya apabila ia sudah menangis maka perasaan yang tadinya campur aduk menjadi lega, dengan pengekspresian diri yang seperti itu. Selain itu, gadis kelahiran Pontianak ini juga pandai dalam berbahasa inggris.


Kepandaiannya membawa ia meraih nilai yang cukup tinggi pada saat test toefl di suatu lembaga Bahasa di Universitas Tanjungpura. Kepandaian yang ia miliki ini ia dapatkan pada saat ia menyukai salah satu grup boyband yang berada di Inggris. Saking menyukainya, gadis ini sampai meluang waktu untuk mengakses berbagai informasi-informasi tentang boyband tersebut. Ketika mengakses informasi tersebut yang timbul hanyalah berita yang berbahasa Inggris, maka dari itu gadis ini tertantang untuk mempelajari Bahasa asing satu ini, bukan hanya itu untuk mengerti Bahasa inggris pun ia luapkan melalui kegemarannya yaitu menonton film budaya Barat dengan para actor dan artis Barat, biasanya ketika menonton film tersebut gadis ini tidak menampilkan subtitlenya karena sudah diatur dan dimatikan. Sekarang gadis ini tidak lagi menyukai boyband ini karena adanya beberapa alasan khusus.


Dibalik semua hal yang ia sukai tersebut, terdapat juga pekerjaan yang ia tidak sukai, salah satu diantaranya adalah suatu pekerjaan yang mengharusnya untuk membuat suatu konsep atau draft mengenai hal-hal baru, karena menurut gadis ini, ia tidak pandai dalam mengonsep suatu hal. Aktifitas-aktifitas yang ia lakukan ketika ia sedang tidak bekerja di PDAM dan berada dirumah adalah menjaga jualan, sortir-sortir barang yang ia jual, packing, membersiihkan rumah, dan nonton film.


Gadis ini merupakan tipe orang yang suka menunda-nunda pekerjaan, tapi mempunyai ketajaman dalam mengingat suatu kejadian, sehingga jika pun hal tersebut ditunda maka akan cepat selesai, sisi lainnya ia gampang terbawa emosi, agak susah bergaul dengan teman dan agak susah membangun persahabatan dengan teman yang baru, tetapi loyal dengan teman-teman lama yang ia kenal.Gadis ini juga tidak menyukai suasanan ramai dan ribut, sikap yang ia tidak suka dari orang lain tidak sopan dan sok tau.

 Tokoh yang ia idolakan sekarang adalah orangtuanya yaitu Ibunya yang bernama: Ir. Yenny Hamzah, dan Ayahnya Syed Muhammad Ilyas. Rencana Syeda kedepannya akan melanjutkan pendidikannya di S2, hanya saja Universitasnya belum ditentukan. Syeda tinggal berdua saja dengan ibunya di kediamannya. Syeda dapat tinggal di kompleks untan lantaran neneknya dulu adalah seorang karyawan di tata usaha ekonomi untan. 


Suka dan Duka Syeda ketika berjualan adalah, sukanya ketika banyak pembeli dan ia mendapatkan banyak keuntungan, sementara dukanya adalah apabila barang ia pesan tidak sesuai dengan apa yang ia harapakan, selain itu ada pula konsumen yang complain atas barang yang ia jual. Gadis ini berusaha memberikan yang terbaik dan optimal agar para konsumen tidak complain dan memberikan apa yang konsumen inginkan. Gadis kelahiran Pontianak bertekad apabila uang yang ia kumpulkan banyak, maka ia ingin membeli salah satu kendaraan roda empat (mobil). Selain memiliki tekad dalam usaha kewiraswastaannya ini, gadis ini juga memiliki misi bagi perusahaan PDAM yang sekarang mempekerjakan ia. Misi nya ia ingin bekerja dengan sebaik-baiknya, dan dengan sepenuh hati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun