Mohon tunggu...
Cyntia Rahmani
Cyntia Rahmani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka menulis baik ilmiah maupun non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Karakter: Investasi Terbaik Masa Depan Bangsa

4 Juni 2024   16:55 Diperbarui: 4 Juni 2024   17:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah pondasi utama dalam membangun individu dan bangsa yang tangguh. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam kualitas pendidikan, dengan peringkat rendah dalam survei PISA 2018. Salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui pendidikan karakter, yang tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga pengembangan nilai dan perilaku positif.

 Program Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) telah diimplementasikan untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan pendidikan karakter memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini. Integrasi pendidikan karakter ke dalam kurikulum dapat membantu mengatasi krisis moral dan mempersiapkan generasi muda menjadi individu yang berdaya saing tinggi dan berbudi luhur. Dengan pendidikan karakter yang efektif, Indonesia dapat menuju masa depan yang cerah dan bersaing di kancah internasional. (Abdusshomad, 2018)

Pendidikan karakter adalah sebuah  bentuk ajaran yang di dalamnya terdapat sebuah proses dalam pembemtukan nilai-nilai kebaikan dan moral yang baik dan sudah berlaku bagi individu sendiri maupun masyarakat dan lingkungan sekitar. Maka dari itu tujuan adanya pendidikan karakter untuk mempersiapkan individu menghadapi tantangan global dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan bangsa.

Terdapat tiga hal yang perlu menjadi penekanan dalam komponen baik sebuah karakter diantaranya :

1. Pengetahuan tentang moral ( moral knowing )

Pada pengetahuan tentang moral ini erat kaitannya dengan moral awarnees, knowing moral venues, prespectif taking, moral reasoning, self knowledge dan lain sebagainya.

2. Perasaan tentang moral ( moral feeling )

Pada perasaan tentang moral ini mencakup beberapa hal diantaranya adalah concience, self esteem, empathy, loving the good, self control, dan juga humility.

3. Tindakan moral ( moral action )

Tindakan moral merupakan perpaduan antara pengetahuan tentang moral dan perasaan tentang moral yang mana hal tersebut diwujudkan dalam bentuk kompetensi, keinginan dan juga kebiasaan.

Di Indonesia, urgensi pendidikan karakter semakin terasa mengingat berbagai tantangan moral yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Perkembangan teknologi dan globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang kadang kala tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal. Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi sebuah keharusan untuk menjaga dan menguatkan jati diri bangsa. 

Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kualitas moral yang baik. Namun, realisasi pendidikan karakter di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. 

Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman dan komitmen dari semua pihak terkait. Dari segi kurikulum, yang sering kali tidak secara ekplisit mengintegarasikan nilai-nilai karakter, dan guru juga terkadang kurang mendapatkan pelatihan yang memadai tentang bagaimana mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa.

Maka dari itu, sangat penting bangsa Indonesia menciptakan strategi yang tepat untuk memperkuat pendidikan karakter bangsa dalam membentuk identitas dan martabat sebuah negara di mata dunia. Strategi untuk mencapai hal ini melibatkan berbagai langkah yang komprehensif dan terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional.

Berikut strategi-strategi memperkuat pendidikan karakter bangsa :

1. Integrasi Pembangunan Karakter dalam Pembelajaran:

  • Kurikulum dan Konten Pembelajaran: Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kurikulum dan konten pembelajaran di semua mata pelajaran.
  • Pengelolaan Kelas yang Baik: Menerapkan manajemen kelas yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan karakter.
  • Metode Pengajaran yang Tepat: Memilih metode pengajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai karakter, seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan pembelajaran berbasis proyek.
  • Evaluasi yang Mendukung: Mengembangkan sistem evaluasi yang tidak hanya menilai kemampuan kognitif siswa tetapi juga menilai perkembangan karakter mereka. (Nendi, 2017)

2. Kebijakan Pendidikan di Era Otonomi Daerah:

  • Kerjasama Efektif: Mendorong kerjasama yang baik antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam upaya memperkuat karakter bangsa. Kerjasama ini harus didasari oleh keterbukaan, saling pengertian, dan penghargaan satu sama lain.
  • Koordinasi dan Evaluasi: Melakukan koordinasi dan evaluasi secara rutin untuk memastikan bahwa semua pihak bergerak menuju tujuan yang sama dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan bermartabat.
  • Kebijakan Pemerintah yang Mendukung: Mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang mendukung pendidikan karakter, sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2010-2025. (Saggaf, 2016)

3. Peningkatan Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat:

  • Peran Keluarga: Menguatkan peran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk memberikan teladan yang baik dan mendukung pendidikan karakter anak di rumah.
  • Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pendidikan karakter, seperti melalui program-program ekstrakurikuler, kegiatan sosial, dan kampanye kesadaran. (Nendi, 2017)

4. Pelatihan dan Pengembangan Guru:

  • Pelatihan Metode Pengajaran Karakter: Memberikan pelatihan kepada guru tentang metode pengajaran yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa.
  • Pengembangan Profesional: Mendorong pengembangan profesional guru secara berkelanjutan agar mereka dapat menjadi teladan karakter yang baik bagi siswa. (Saggaf, 2016)
  • Membangun bangsa yang bermartabat dan berdaya saing bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan upaya berkelanjutan dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat. Pendidikan karakter menjadi kunci utama dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
  • Dengan menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa sejak dini, generasi muda akan menjadi pondasi kokoh bagi masa depan bangsa.

Sumber Referensi :

Abdusshomad, A. (2018). Pentingnya Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran. Jurnal Asy-Syukriyyah,                      19(1), 31--49. https://doi.org/10.36769/asy.v19i1.22

Nendi, F. (2017). Implementasi Pembelajaran Memperkuat Pendidikan Karakter Bangsa. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 1(2 Juli), 221--230.

Saggaf, H. M. S. (2016). Kebijakan Pendidikan Di Era Otonomi Daerah Dalam Memperkuat Karakter Bangsa. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 5(2),106. https://doi.org/10.26858/jiap.v5i2.1762



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun