Mohon tunggu...
Cyntia Margareth
Cyntia Margareth Mohon Tunggu... -

perempuan berumur 21 tahun

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tahu Gejrot, Panganan Alternatif dari Cirebon

12 September 2011   03:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_130855" align="aligncenter" width="259" caption="tahu gejrot khas Cirebon"][/caption]

Siapa diantara kamu semua yang belum pernah makan tahu gejrot? Hal pertama yang akan saya katakan adalah anda harus mencobanya. Kenapa? Alasannya adalah rasanya yang menarik di lidah dan juga lumayan sehat dan tidak mengenyangkan. Alasan lainnya adalah tampilannya yang selalu khas oleh kesederhanaan menjadi menjadi poin tersendiri kenapa banyak dirindukan oleh orang banyak.

Bagi yang belum pernah mencoba tahu gejrot, mari saya ulas yaa… selamat membaca..

Dari namanya saja sudah unik. TAHU GEJROT. Ya, penyebutan tahu gejrot memang tidak lain dan tidak bukan adalah karena ada ‘gejrotan’ diproses pembuatannya. Sebenarnya pembuatan panganan tahu gerjot itu tidak ada yang spesial. Tahu Gejrot adalah tahu goreng biasa yang disiram kuah bumbu. Itu saja. Dan istilah tahu gejrot mungkin berasal dari gejrotan kuah bumbu tersebut. Biasanya kuah bumbu tersebut ditaruh di botol dan harus digejrot dalam menuangkannya ke potongan-potongan tahu karena lubang botolnya yang sengaja dibuat kecil.

Tahu Gejrot itu berasal dari Cirebon dan memiliki kekhasannya sendiri. Hampir mirip dengan tahu sumedang, tahu yang dipakai di tahu gejrot memiliki kulit tipis dan berongga didalamnya. Tetapi jika kalian sudah pernah merasakan tahu gejrot dan tahu sumedang, pasti akan merasakan perbedaannya, baik dari tekstur maupun rasanya.

Poin tradisionalnya pun terdapat dalam penyajian tahu gejrot. Biasanya tahu gejrot disajikan dengan piring kecil dari tembikar. Cara penyajiannya pun istimewa, bumbu seperti irisan bawang putih, bawang merah, cabai, gula dan garam yang langsung di uleg di piring tembikar tersebut. Jika sudah halus tinggal disiram dengan kuah bumbu dan potongan tahupun diletakan. Makannya pun hanya dengan ditusuk dengan kayu kecil. Dan disitulah letak keistimewaannya.

Sejak dahulu, tahu gejrot dikenal dengan pikulannya, namun sekarang-sekarang ini, banyak ditemukan stand-stand tahu gejrot di mal-mal atau festival-festival, standnya modern tetapi tidak jarang yang masih menampilkan ikon pikulannya. Harganya pun terjangkau, tahu gejrot dapat kita peroleh dengan harga 5000 rupiah, namun pasti akan berlipat-lipat jika kita membelinya di stand-stand food court yang ada di mal-mal. Tetapi, dari sini dapat disimpulkan, tahu gejrot merupakan panganan yang masih dicari dan digemari oleh masyarakat kita.

Semoga panganan tradisional ini akan tetap ada walaupun gempuran fastfood dan junkfood setiap detik selalu ada…

HIDUP MAKANAN INDONESIA…

T.ia

http://margarethacyntia.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun