Namun, daya tarik Cieriek Kopi tidak berhenti di situ. Tempat ini juga sering menjadi tuan rumah bagi berbagai acara komunitas, seperti lokakarya seni, diskusi budaya, hingga pameran kecil yang melibatkan seniman lokal. "Kami ingin menjadikan Cieriek Kopi sebagai tempat yang tidak hanya menawarkan kopi, tetapi juga ruang untuk berbagi kreativitas dan budaya," ujar Ibu Lilis.
Salah satu acara yang menarik perhatian adalah "Pameran Tradisi," di mana seniman lokal memamerkan karya mereka yang terinspirasi oleh tradisi Jawa. Pengunjung tidak hanya dapat menikmati karya seni, tetapi juga berinteraksi langsung dengan senimannya. Ini menjadi pengalaman yang sangat menarik, terutama bagi wisatawan yang ingin mengenal budaya lokal lebih dalam.
Di sisi lain, Cieriek Kopi juga ramah lingkungan. Pemiliknya berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memanfaatkan bahan-bahan lokal dalam operasional sehari-hari. Misalnya, sedotan yang digunakan berasal dari bambu, dan bungkus makanan terbuat dari daun pisang. "Kami percaya bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai warga bumi," kata Ibu Lilis dengan senyum hangat.
Selain itu, kopi yang disajikan di Cieriek Kopi didapatkan langsung dari petani lokal. Ibu Lilis bekerja sama dengan petani kopi di daerah Kulon Progo dan Temanggung untuk memastikan bahan baku yang digunakan berkualitas tinggi. Dengan cara ini, Cieriek Kopi tidak hanya mendukung petani lokal, tetapi juga memperkenalkan cita rasa kopi Nusantara kepada pengunjung.
Menyinggung soal menu, Cieriek Kopi memiliki berbagai macam pilihan, mulai dari kopi hitam klasik hingga kreasi modern dengan sentuhan tradisional. Salah satu menu favorit adalah "Es Kopi Gula Aren," yang menggunakan gula aren asli dari Bantul. Rasanya yang manis dan lembut menjadi favorit banyak pengunjung. Ada juga "Wedang Uwuh Latte," minuman unik yang menggabungkan rempah-rempah khas Jawa dengan susu, menciptakan rasa yang hangat dan menyegarkan.
Bagi pecinta makanan, Cieriek Kopi juga menawarkan berbagai hidangan tradisional yang menggugah selera. Misalnya, pisang goreng keju, singkong rebus, dan nasi liwet. Semua makanan disajikan dengan sentuhan tradisional yang membuat pengunjung merasa seperti berada di rumah nenek di desa.
"Kami ingin memberikan pengalaman yang otentik kepada setiap pengunjung, mulai dari kopi hingga makanan yang kami sajikan," jelas Ibu Lilis.
Cieriek Kopi juga memiliki ruang terbuka hijau yang luas, lengkap dengan taman kecil dan area bermain untuk anak-anak. Hal ini menjadikannya destinasi yang ideal untuk keluarga. Sambil menikmati secangkir kopi, orang tua bisa membiarkan anak-anak bermain dengan bebas di taman.
Ke depannya, Ibu Lilis berencana untuk memperluas area Cieriek Kopi dengan menambahkan galeri seni permanen dan ruang pertemuan untuk komunitas. "Kami ingin tempat ini terus berkembang, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang menjadi identitas kami," katanya.
Dengan segala pesona dan keunikannya, tidak heran jika Cieriek Kopi mulai dikenal luas, tidak hanya di kalangan masyarakat lokal tetapi juga wisatawan dari luar daerah. Tempat ini menawarkan lebih dari sekadar kopi; ia menyajikan pengalaman yang membekas di hati.
Bagi Anda yang mencari tempat untuk menikmati kopi sambil merasakan suasana pedesaan yang asri, Cieriek Kopi adalah jawabannya. Datanglah dan temukan kehangatan, keindahan, serta cita rasa yang akan membuat Anda jatuh cinta pada setiap tegukan kopi dan setiap sudut tempat ini.