Mohon tunggu...
Cynthia Prameswari
Cynthia Prameswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Maggot sebagai Salah Satu Alternatif Pengelolaan Sampah Organik di Pulau Pari

27 Juni 2023   20:35 Diperbarui: 27 Juni 2023   20:41 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA mengadakan ABDIMas. . Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka sendiri merupakan salah satu Kampus Islam Terbaik di Indonesia dengan Akreditasi Unggul dengan berbagai pilihan Program Studi guna mencetak generasi unggul yang Rahmatan Lil Alamin

Pulau pari merupakan salah satu wilayah kepulauan seribu dengan daya minat pariwisata yang sangat tinggi. Banyaknya wisatawan berkunjung salah satunya memberikan dampak banyaknya sampah olahan catering rumah tangga. Abdimas Budidaya Maggot ini sebagai salah satu alternatif Pengenalan Pengelolaan Sampah Organik kepada Kader PKK dan Karang Taruna Unit 04 Pulau Pari.

Pengenalan beragam stadium Maggot oleh Ibu Dr. Meitiyani, M.Si disambut dengan antusiasme yang positif. Maggot sendiri merupakan Larva dari Lalat Tentara Hitam (BSF), berbeda dengan lalat pada umumnya Maggot tidak membawa pathogen dan mampu mengkonsumsi sampah organik. Setelah bertelur BSF akan mati dan menyimpan telurnya pada wadah kayu yang disebut eggies. Kemudian akan berkembang sesuai dengan siklus hidupnya berupa bayi larva, larva dewasa, prepupa, pupa dan kembali menjadi lalat BSF.

Pengenalan Stadium Maggot - Dok. pribadi
Pengenalan Stadium Maggot - Dok. pribadi

Selain dapat menjadi pengelola sampah, saat masa Prepupa kandungan protein dari maggot sudah mencapai ±30-40% sehingga bagus untuk di olah menjadi pakan ternak. Tingginya kandungan protein maggot dapat memberikan nutrisi lebih bagi pakan ternak. Sisa residu sampah yang sudah di makan oleh maggot bisa dijadikan pupuk organik yang biasa dikenal Kasgot.

Melky Krijaya selaku Ketua Karang Taruna Unit 04 Pulau Pari menyatakan bahwa “Budidaya maggot selain bisa untuk mengelola sampah organik memiliki beragam manfaat untuk pupuk maupun pakan ternak. Perawatan dan pengelolaan dari maggot sendiri tidak terlalu rumit. Jika ini bisa diterapkan pada masyarakat disini bisa memiliki nilai yang tinggi dari segi ekonomi, pariwisata juga kebersihan kesehatan’’

Dengan diadakannya Abdimas ini kami berharap bisa memberikan manfaat dan lading kewirausahaan dengan mengelola sampah-sampah organik agar tidak menumpuk dan bisa memiliki manfaat bagi lingkungan maupun masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun