CYNDI ANINDYA MAHIROH
MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
cyndianindya@gmail.com
Malang, Desember 2024 -- Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memperlihatkan perannya dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat melalui sebuah penelitian terbaru. Penelitian ini mengkaji pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa keperawatan terkait pencegahan penularan HIV-AIDS, yang menjadi isu penting di tengah meningkatnya risiko penyebaran penyakit akibat perilaku berisiko di kalangan generasi muda.
Perilaku berisiko, seperti hubungan seksual di luar nikah, penggunaan alkohol, dan penyalahgunaan narkotika, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kasus HIV-AIDS. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana mahasiswa keperawatan, sebagai calon tenaga kesehatan, memahami dan menerapkan langkah pencegahan penularan HIV-AIDS.
Menggunakan metode survei deskriptif kuantitatif, penelitian ini melibatkan 88 mahasiswa keperawatan dari berbagai perguruan tinggi di Kota Malang. Responden dipilih secara accidental sampling, dan data dikumpulkan secara daring melalui kuesioner valid dan reliabel pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
Penelitian ini mengungkap bahwa sebagian besar mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik dalam pencegahan HIV-AIDS.
Penelitian ini mengungkap bahwa sebagian besar mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik dalam pencegahan HIV-AIDS, pengetahuan 80,7% mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik, 19,3% memiliki pengetahuan cukup. Sikap 72,7% menunjukkan sikap baik, 14,8% memiliki sikap cukup baik, 12,5% memiliki sikap kurang baik. Perilaku 78,3% menunjukkan perilaku baik, 8,0% memiliki perilaku cukup baik, 14,8% berada dalam kategori perilaku kurang baik.
Mayoritas mahasiswa keperawatan memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku baik dalam pencegahan HIV-AIDS. Namun, masih terdapat sebagian mahasiswa yang membutuhkan perhatian lebih intensif. Kampus diharapkan meningkatkan upaya edukasi melalui program kesehatan, diskusi interaktif, dan kampanye pencegahan yang lebih menyeluruh.
Dekan FIKES UMM menegaskan bahwa hasil penelitian ini akan menjadi landasan penting dalam pengembangan kurikulum dan pembinaan mahasiswa. "Mahasiswa keperawatan harus menjadi pelopor dalam advokasi dan edukasi kesehatan masyarakat, untuk itu, kami akan memperkuat pelatihan soft skills serta pengetahuan tentang HIV-AIDS," tuturnya.
Rekomendasi strategis medukasi berkelanjutan menyisipkan materi HIV-AIDS dalam kurikulum dengan pendekatan yang lebih aplikatif, kampanye preventif melibatkan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat terkait pencegahan HIV-AIDS, fasilitas konseling menyediakan layanan konseling gratis bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman perilaku sehat.
Melalui langkah langkah ini, mahasiswa di harapkan tidak hanya memahami pentingnya pencegahan HIV-AIDS, tetapi juga menjadi panutan di masyarakat. Penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan preventif berperan penting dalam menekan penyebaran HIV-AIDS di Indonesia.Â
https://jurnal.umb.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/4905
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H