Ada yang bersedih karena bulan yang indah penuh makna tenggelam meninggalkan nya
Ia tidak bisa menghentikan waktuÂ
Lalu Ia bersyukur meratap Penuh harap,
Dimeja Kopi sebelah terlihat sibuk senang  membaca dan menulis bahasa indah untuk mentari pagi yang terbit esok
Mereka menyadari sedih dengan gembiraÂ
Mereka menikmatinya,
Lalu melintas ingatan manyalip anak-anak yang ingin membeli petasan di depan kedaiÂ
Dalam hati terbisik,
Mentari besok membawa cahaya kemenangan dan kesedihanÂ
Â
#mohon maaf lahir dan batinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H