Apalah guna maaf yg diberikan Bunda untuk kesalahan pertama dan kedua ayah dulu, toh akhirnya kini terulang lagi yang ketiga??? Dan sangat mungkin akan trulang yg keempat, kelima dan arrrrrrrggghh.... ntahlah.... Ntah apa arti kepercayaan yg diberi Bunda pada ayah untuk sebuah cita2 "setia sampai mati"......
Dan di sudut ruang hitam penuh dusta itu, Bunda berjuang untuk tidak terus menjadi pesakitan, demi aku dan chacha.... Karena kami membutuhkannya, karena itu Bunda bertahan dengan sisa2 kasih yg coba ia rangkai kembali untuk anak2nya.
Tersayat hatiq saat dengan terpaksa meminta Bunda meninggalkan ayah bersama dustanya dan hidup hanya bertiga dengan kami, anak2nya, dari bibirnya yg tak bosan mengucap doa itu, Bunda hanya berkata, "Gimanapun juga dia Ayah kalian, suami Bunda......"
Bunda, wanita tegar yg penuh kasih, kepercayaan, dan pengabdian pada sosok suami yg begitu dipujanya, Kini terpuruk dalam kejamnya penghianatan,
Dan ia tetap bertahan,
in d'name of Love.............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H