Mohon tunggu...
Ari Lestari
Ari Lestari Mohon Tunggu... -

Simple, murah senyum, gak suka rutinitas, suka mencoba hal2 baru, suka mencari teman2 baru, suka melakukan aktivitas baru, tapi gak suka mencoba cinta baru :p

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerpen: In D'Name of Love

22 Juni 2010   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:22 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haha.... Dan kami bertiga sibuk bergumul dalam canda dan perang sate lilit sore itu....

Yah.... aq baru nyadar, Bunda emang selalu paham kebyasaan ayah dan dengan tulus selalu siap melayani ayah layaknya seorang raja. Demikian pula terhadap kami, anak2nya yg meskipun sering bikin pusing tapi tetap dibanjirinya dengan cinta dan kasih sayang.

**********************

Hari itu bagai disambar petir rasanya ketika aku membaca sms di hp ayah. Sms dr nomor yg tersimpan dg nama "W". Ntah perasaanq aja, atau mgkin sifat skeptisq yg mudah curiga pada orang laen, tapi perasaanq gak enak dg sms kali ini.

"nanti jemput di Pertigaan menuju Bangli itu ya pak, jangan lupa bawa helm", dmkian bunyi sms dhp ayahq yg q prediksi dkirim oleh seorang wanita.

Mungkin sms itu trkesan byasa saja, hanya saja, siapa dan kenapa harus minta jemput ayahq??? Dan Bunda gak tau menahu ttg itu.

Sakit banged rasanya, nyesek, bingung mau cerita pada siapa. Mau klarifikasi pada ayah, gak ada keberanian utk itu, apalagi curhat ke Bunda... Aq gak mau Bunda sedih kalo tau ttg sms itu. Jadi, aku simpan sendiri kegalauan itu dalam hati.

Yap, entah uda berapa lama sms aneh dhp ayah kusimpan rapat sebagai rahasia yg gkada org laen bole tau,bahkan ayah sendri gak tau aku pernah membaca sms itu.Dan hari ini, gundah yg hampir terlupakan itu justru menjadi luka yg teramad dalam. Bunda menangis di hadapanq, bercerita ttg sbuah pghianatan yg ternyata dilakukan oleh ayahq sndiri. Bisa kulihat serpihan2 mimpi penuh cinta, yg berceceran di antara luka, Luka yg begitu dalam yang gak bisa kubayangkan btapa perih dan sakitnya.

Benar....Ternyata apa yg aq pikirkn ttg ayah dan sms itu adalah benar. Ternyata ayahq seorang penghianat... Laki2 yg selalu aku banggakan di depan semua orang, yg begitu q hormati ternyata adalah makhluk durjana... Begitu nistanya dia yg menodai kesetiaan dan pengabdian Bundaq. Tidakkah dya ingat, seberapa dalam cinta Bunda padanya? Lupakah dya pada wanita yg tak takut berkorban untuknya selama bertahun2 dalam hidupnya?

Lagnat perempuan yg membutakan mata ayahq dg kemolekan tipu dayanya. Bejat dusta dan penghianatan yg ayahq lakukan pada wanita yg dengan setia mengabdikan seluruh hidup baginya....

Hancur duniaq melihat air mata Bunda yg mengaliri puing2 kpdihan di hatinya,
dan Tuhan.... Ini bukan yang pertama...............

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun