Vertigo adalah gangguan vestibuler yang paling sering ditemui, dengan gejala rasa pusing berputar diikuti mual muntah dan keringat dingin, yang dipicu oleh perubahan posisi kepala terhadap gaya gravitasi tanpa adanya keterlibatan lesi di susunan saraf pusat.
Vertigo paling sering ditemukan adalah Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV). Benign Paroxysmal Positional Vertigo terbagi atas dua jenis, yaitu :
a. Benign Paroxysmal Positional Vertigo Kanalis Posterior.
Jenis ini paling sering terjadi, dimana tercatat bahwa BPPV tipe ini 85 sampai 90% dari kasus BPPV. Penyebab paling sering terjadi yaitu kanalitiasis, dimana debris endolimfe yang terapung bebas cenderung jatuh ke kanal posterior karena kanal ini adalah bagian vestibulum yang berada pada posisi yang paling bawah saat kepala pada posisi berdiri ataupun berbaring.
b. Benign Paroxysmal Positional Vertigo Kanalis Horizontal (Lateral).
Karakteristik vertigo posisional yang diikuti gerakan nistagmus horizontal berubah arah. Arah nistagmus horizontal yang terjadi dapat berupa geotropik (arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi bawah) atau apogeotropik (arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi atas) selama kepala dipalingkan ke salah satu sisi dalam posisi telentang.Â
Nistagmus geotropik terjadi karena adanya otokonia yang terlepas dari utrikulus dan masuk ke dalam lumen posterior kanalis horizontal (kanalolitiasis), sedangkan nistagmus apogeotropik terjadi karena otokonia yang terlepas dari utrikulus menempel pada kupula kanalis horizontal (kupulolitiasis) atau karena adanya fragmen otokonia di dalam lumen anterior kanalis horizontal.
Gejala Klinis
Gejala-gejala klinis dari BPPV adalah pusing, ketidakseimbangan, sulit untuk berkonsentrasi, dan mual. Kegiatan yang dapat menyebabkan timbulnya gejala dapat berbeda-beda pada tiap individu, tetapi gejala dapat dikurangi dengan perubahan posisi kepala mengikuti arah gravitasi.
Gejala dapat timbul dikarenakan perubahan posisi kepala seperti saat melihat ke atas, berguling, atau pun saat bangkit dari tempat tidur.
BPPV tidak dianggap sebagai sesuatu yang membahayakan kehidupan penderita. Namun BPPV dapat mengganggu pekerjaan dan kehidupan sosial penderita.
Penanganan Penderita Vertigo
Vertigo bukan suatu penyakit tersendiri, melainkan gejala dari penyakit yang letak lesi dan penyebabnya berbeda-beda. Oleh karena itu, pada setiap penderita vertigo harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan yang cermat dan terarah untuk menentukan bentuk vertigo, letak lesi dan penyebabnya.