"Selamat jalan Mbak Sur, saya tidak akan pernah lupa bahwa saya punya utang budi kepada Mbak. Karena kesetiaan yang begitu besar dengan bekerja mengantikan saya di rumah tanga dalam membantu pekerjaan domestik yang juga merupakan tanggung jawab saya, namun saya harus tinggalkan karena tugas dan pekerjaan," tulisnya.
"Semoga silaturahmi dan rasa kekeluargaan ini akan terus berlanjut sampai kapanpun. We will miss you," tandas Luhut.
Kita bisa belajar pada Pak Luhut dan keluarganya bagaimana memperlakukan ART. Dengan kurun waktu kerja lama hingga 37 tahun tersebut memberikan pesan bahwa keluarga Menteri Luhut dapat memperlakukan ART nya dengan baik sehingga ART betah bekerja lama.
Pak Luhut memberikan tawaran penghargaan untuk naik haji kepada ART nya itu berarti kita harus memberikan penghargaan kepada ART kita. Selain itu, Pak Luhut juga memberikan atensi dan menjadikan ART bukan orang lain, melainkan seperti keluarganya sendiri. Tentu jika ART dianggap juga sebagai keluarganya, maka kita harus mau menerima kekurangan dan kelebihan ART.
Jika ART kita sudah bekerja bagus seperti pada umumnya (standar) maka baiknya kita tidak menuntut ART bisa kerja lebih sempurna. Selain itu, jika kita melihat ART memiliki dedikasi dan tulus dengan keluarga kita maka kita juga harus memberikan perhatian pada nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H