~Rekam jejak sejarah kemalikussalehan dari kunjungan lapangan di museum samudera pasai.
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Nusantara, tepatnya di wilayah Aceh Utara, Indonesia. Didirikan oleh Meurah Silu yang kemudian bergelar Sultan Malikussaleh pada tahun 1267 Masehi, kerajaan ini menjadi pusat perdagangan yang sangat strategis di kawasan Asia Tenggara, kerajaan ini memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Nusantara.
Banyak ulama-ulama besar yang datang ke Pasai untuk menyebarkan agama Islam. Salah satu ulama terkenal yang pernah singgah di Pasai adalah Syeikh Ismail Al-Khalili.
Ada juga peninggalan Kerajaan Samudera Pasai Yang masih dapat kita lihat hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah:
 * Makam Raja-Raja Pasai: Terdapat beberapa makam raja-raja Pasai yang masih terawat hingga kini, seperti makam Sultan Malik al-Saleh.
 * Masjid Tua: Beberapa masjid tua di Aceh dipercaya dibangun pada masa Kerajaan Pasai.
 * Mata Uang: Kerajaan Pasai pernah mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham.
~Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan: Tentang Aturan Wisatawan Asing Yang Datang Kesabang
Penerapan Lima Pilar Kemalikussalehan dalam aturan bagi wisatawan asing di Sabang bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi pelaksanaan ibadah dan menghormati nilai-nilai lokal. Dengan demikian, Sabang diharapkan menjadi destinasi wisata yang ramah bagi umat muslim dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Penerapan ini meliputi jaminan kebebasan beragama, penyediaan fasilitas ibadah yang memadai, pengembangan ekonomi syariah, serta penghormatan terhadap waktu-waktu ibadah seperti puasa. Harapannya, langkah ini tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan muslim, tetapi juga memperkuat citra Sabang sebagai destinasi wisata yang bermartabat dan berkelanjutan.
~5 Pilar Kemalikussalehan dan Penerapannya dalam aturan wisatawan asing yang datang kesabang
Sabang merupakan langkah strategis untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan bermartabat. Dengan menggabungkan nilai-nilai agama dengan prinsip-prinsip pariwisata, Sabang dapat menjadi destinasi wisata yang ramah, aman, dan menarik bagi wisatawan dari berbagai negara.
Beberapa contoh penerapan 5 Pilar Kemalikussalehan dalam aturan wisatawan asing di Sabang adalah: