Ketika masih kecil, hal yang paling disukai adalah pura-pura menjadi tokoh yang baru saja ditemui atau dilihat. Entah ngikutin sikap keluarga kita, sikap orang-orang disekitar, bahkan sampai sikap para tokoh di film.Â
Dibalik sifat itu, ada jiwa yang rasanya belum bisa move on dari film-film dulu yang  sempat menjadi inspirasi. Â
Apalagi series. Akan ada next film tahun depan, tahun depannya lagi. Kita jadi ikut merasakan perkembangan setiap karakter mulai dari mereka masih kecil sampai dewasa. Berasa jadi temen para tokoh.Â
Kita berkembang bersama para tokoh. Makadari itu tulisan hari ini adalah mengenang 7 Film Series terdahulu yang rasanya tak lekang oleh waktu.
Tapi disclaimer dari awal, saya gak mau review detail terkait seriesnya. Alasan pertama karena saya juga gak ingat-ingat banget dengan filmnya. Males rewatch juga. Jadi jangan harap tulisan ini mengulas tentang isi cerita ketujuh series ya. Saya tidak serajin itu. Hehehe.
Sewaktu saya memasuki kelas satu SMP, disana lah saya benar-benar menyukai series Harry Potter. Padahal filmnyaa sudah sampai ke episode enam. Bahkan saat kelas 3 smp saya rela menyisihkan uang study tour ke Medan (saya tinggal di Aceh) untuk membeli kaset original harry potter ke delapan yang harganya setengah dari uang jajan.Â
Sungguh sangat effort bukan? Memang, film ini bercerita tentang dunia sihir yang sebagai umat muslim, sihir adalah salah satu tipu daya setan.Â
Tapi sebagai karya fantasi ilmiah, Harry Potter adalah salah satu karya yang tidak pernah ditelan masa. Mau ngulang-ngulang sampai udah punya cucu juga masih tetep berasa sedihnya pas scene Proffesor Snape mati.Â
Bukan spoiler, kan? Udah pada tau juga pasti karena saya rasa semua orang melakukan hal yang sama seperti saya adalah, rewatch Series ini saat Pandemi. Pasti. Saya yakin.
Kisah tentang persahabatan, perjuangan, kekeluargaan dalam dunia sihir memang jadi genre menarik apalagi dibalut dengan kisah yang tak kalah apik. J.K Rowling enggak sia-sia ditolak berkali-kali oleh penerbit demi mengolah ide untuk karya yang relatable sepanjang masa ini. Sayangnya, kalau mau nonton agak susah karena sejauh tulisan ini dipublikasikan, Series Harry Potter belum masuk ke Netflix Indonesia.Â
Australia saja baru menayangkan series ini beberapa minggu lalu, menurut info dari sepupu saya yang tinggal disana. Jadi salah satu caranya, nonton pakai kaset aja lagi. Atau nunggu sampai Netflix Indonesia menayangkannya. Inget! Jangan nonton di situs illegal ya. Sayang dong effort para sutradara, Dop, editor dan semua kru produksi di belakang layar film ini.
Salah satu film dengan latar belakang Dewa yang ditunggu-tunggu kelanjutannya. Parah. Sampai lupa jalan cerita dan yang diingat cuma muka ganteng pemeran utamanya. Sampai saya jadikan nama tokoh salah satu novel yang sedang saya garap di Wattpad. Wkwk.Â
Kabar baiknya, film yang diadaptasi dari Novel karya Rick Riordan ini tayang di Disney Hotstar. Skuy lah langsung rewatch gimana keseruan Percy Jackson membuktikan bahwa dirinya tidak mencuri petir milik Zeus.
Ohya, disclaimer, saya bukan penganut paham Dewa-dewa Yunani seperti Zeus, Poseidon, dan teman-temannya, ya. Hehehe.
- The Cronicles of Narnia
wallpaperbetter.com
Jaman masih bocah banget, saya sampai bolak-balik masuk lemari baju ibu loh sambil berkhayal sewaktu-waktu ada kehidupan lain di balik sana. Terus tiba-tiba ikut peperangan sebuah dunia yang sedang dikutuk, menjadi ratu, memimpin peperangan sampai menjadi dewasa.Â
Ingin sekali merasakan menjadi manusia dewasa yang sepertinya bebas melakukan apa saja. Padahal, saat dewasa, ingin kembali menjadi anak kecil lagi. Begitulah pengaruh film yang berhasil membuat khayalan penontonnya terbang kemana-mana. Ya selama film itu tidak merusak aqidah, sok atuh ditonton.
Series ini mudah didapat, sama seperti Percy Jackson. Bahkan Google Play jual juga. Murah. Gak akan diatas tiga puluh ribuan. Â
wallpaperbetter.com
Salah satu film fantasi yang menurut saya tidak masuk akal bin maksa. Memang genrenya fantasi, tapi tolong harus masuk akal dong mbak Stephanie Meyer.Â
Eh tapi oke masih diterima jika tidak masuk akal, tapi seenggaknya ada penjelasan ilmiahnya. Sedangkan Twilight menurut saya hanya kisah romantis biasa dengan tokoh yang bukan manusia.Â
Kita dipaksa menyukai mayat hidup karena ganteng. Sudah. Seperti kejadian sekarang, goodlooking pasti mendapat keadilan sosial. Bahkan lebih seru nonton behind the scenenya daripada film. Tapi gak masalah untuk teman-teman yang mau rewatch, terakhir saya lihat sudah tayang di Netflix.
- Divergent
wallpaperbetter.com
Saya tumbuh dengan mengikuti series aksi ilmiah distopia ini. Mulai dari masa akhir SMP sampai akhir SMA. Mulai dari nonton bareng temen-temen asrama sampai nonton sendiri di kamar. Mulai dari pinjem novelnya sampai gak baca lagi karena mulai bosen, berakhir dengan nonton filmnya saja.Â
Mulai dari Divergent, Insurgent sampai Allegient.Novel yang ditulis Veronica Roth ini berhasil, mulai dari eksekusi menjadi filmnya, rating yang lumayan stabil untuk setiap series dan penggemar yang banyak. Kalau mau rewatch, langsung ajakan masukin series ini ke dalam list Netflix kalian.
- The Maze Runner
wallpaperbetter.com
Saya nangis. Kalau ingat film fiksi ilmiah ini saya bener-bener sedih dengan ending yang seharusnya gak perlu ada yang mati, tapi kenapa harus ada yang mati? Kesell. Tapi itu lah bagusnya sebuah film.Â
Kita dipaksa mencintai tokoh tapi juga dipaksa melupakannya. Thomas dan teman-temannya berhasil jadi standart pria jaman itu. Kece, kuat, cerdas, dan jiwa pejuang banget untuk memecahkan jalan keluar dari labirin raksasa. Fix wajib nonton dan harus nangis sih. Beli aja filmnya di GooglePlay.
- Pirates of Caribbean
Sejujurnya saya lupa dengan jalan cerita secara persisnya. Tapi yang paling saya suka adalah sikap Kapten Jack Sparrow yang berusaha mencari peti emas kemudian dibuang sehingga ia harus melanglang buana. Sungguh pengalaman yang seru, lucu dan plot twist juga.Â
Ohya, FYI aja di film ini ada salah satu karakter yang bernama Barbarosa. Perawakannya persis seperti pahlawan Islam yang dikenal bernama Khairuddin Barbarosa, Si Janggut Merah. Agak mengecewakan karena di Film Pirates of Caribbean Si Pemimpin Barbarosa ini terkenal kejam dan licik.
Series ini bisa nonton di Disney Hotstar juga.
Mungkin itu aja sih yang bisa aku review. Selamat rewatch series yang tidak akan termakan jaman ini. Kalau suka, jangan lupa share artikel ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI