Mohon tunggu...
Cut nisaul Rafiqa
Cut nisaul Rafiqa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka menulis puisi, membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Sang Penyair

25 Desember 2024   19:33 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:33 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepadamu yang ku maksud

Bagaimana engkau menjawab

Harapan yang telah tersemai

Sajak-sajak yang telah berwarna

Hamparan harapan yang telah menunjang

Namun musnah dengan sebilah guncangan 

Kata yang penuh dusta

Jika bukan karena petuah Sang tetua

Takkan ku memanggil kembali

Seribu tusukan kenistaan

Mengais doa ku yang terjaga

Merusak  akal waras ku yang penuh keyakinan

Kepadamu aku ingin berpesan

Cukuplah jangan memeras hatiku

Dengan terlalu dalam

Jangan menjadikanku Sang penyair

Yang syairnya tak bermakna

Yang akan menjadikan kehidupan tanpa berwarna

Biarlah syairku berkelana sampai jiwa ku berhenti

Ketika waktunya berhenti ia akan abadi 

Aceh, 25 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun