Mohon tunggu...
Cut nisaul Rafiqa
Cut nisaul Rafiqa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka menulis puisi, membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya Harapan Mulai Redup

10 Agustus 2024   10:59 Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Prosais

Cahaya Harapan Mulai Redup

Oleh: Cut Nisaul Rafiqa

Seberkas harapan telah menghilang. Menyisakan hamparan-hamparan kekecewaan yang menggunung. Berideologi tentang masa-masa depan yang cerah. Namun kekuatan semangat telah terkubur oleh keadaan.  Menyisingkan waktu sebentar untuk berdiam merancang strategi. Namun tidak fokus menggenggam terlalu erat. Hingga titik terang pupus dan berlalu. 

Kini cahaya hati telah mulai redup. Sengketa jiwa dan akal berperang tiada henti. Dimana puncak kewarasan mulai terprovokasi oleh ketidaknyamanan. Mata yang menatap satu tujuan, buta oleh pikiran yang egois. Setiap hari harus melihat kegelapan pesimis. Tanpa ingin beranjak sedikitpun. Malas yang melanda suatu penghalang pencapaian. Panah-panah ambisi kini mengikis kegagalan. Namun meleset bukan yang tertuju. Akibat terlalu banyak sisi lemah yang bersemayam.

Terlalu panjang lebar berjuang dalam menciptakan cahaya harapan. Tidak akan terlaksanakan dengan baik. Apabila keyakinan masih ragu melangkah untuk menghadapi rintangan. Maka lihatlah cahaya-cahaya harapan akan redup. Tidak akan meninggalkan sisi bahagia. Hanya pertempuran dan perpecahan yang akan membekas. Menyerah, egois, bersikap tidak ingin tahu, maka akan merusak cahaya yang ingin diraih. 

Aceh, 10 Agustus 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun