Poros senyumnya tak mampu ku berkata
Tatapannya meneduhkan sukmakuÂ
Hadirnya menemani daku yang resah
Sungguh engkau menawan duhai senja Dengarkan aku berceloteh sebentar saja
Saat ini aku hampa gulana
Tak mampu menumpang diri yang terjebak ini
Mampukah sejenak engkau memelukku
Sungguh bergetar diri ini menahan sesak tak kunjung pergi
Dia meninggalkan bekal kenangan indah
Namun dia yang menghunus ku setelah pergiÂ
Sungguh kejam dia wahai senja
Lambat laun aku kembali berteduh damai
Walau masih meratapi luka
Terimakasih wahai senja
Setidaknya aku tidak sendiri lagi
Sungguh senyummu membuatku tenang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!