Sementara itu, hal berbeda terjadi pada penjual minuman keliling di Malioboro yang justru mengalami peningkatan pendapatan pada waktu weekend.
“Ada perbedaan pendapatan saya, jaraknya jauh. Kalau hari-hari biasa itu Rp50 ribu sampai Rp75 ribu tapi kalau hari libur saya bisa dapat Rp100 ribu sampai Rp150 ribu, mbak,” tutur Timotius Hartanto, seorang penjual minuman keliling asal Salatiga.
Bella, salah seorang wisatawan asal Surakarta ini menyampaikan bahwa salah satu faktor yang membuat Malioboro dikunjungi wisatawan adalah karena harga-harga makanan dan barang-barang yang terjangkau serta adanya wisatawan asing menjadi salah satu daya tarik untuk datang ke Malioboro.
“Biasanya kalau hari biasa itu lebih sepi. Kalau ada pameran itu kaya event-event gitu biasanya diadakan di weekend. Hari biasa enggak seramai hari libur, dari harga enggak mahal-mahal banget dan masih merakyat, masih bisa dijangkau. Di sini banyak wisatawan asing juga jadi punya daya tarik sendiri juga,” ungkap Bella.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H