Sejak memiliki laptop sebulan yang lalu Dedi sudah jarang berada diruang perkuliahan, kini dia lebih banyak menghabsikan waktu bersama teman-teman lainya di warung kopi bahkan untuk kembali ke kost pun hanya sekadar untuk mandi dan menukar pakaian.
Waktu terus berjalan, tanpa disadari hari-hari perkuliahan terus berjalan tanpa kehadiran Dedi di ruang kelas karena tertidur dikost saban pagi akibat bergadang semalaman untuk bermain poker. Dari siang hari sampai larut malam, bahkan sampai pagi dedi menghabiskan waktunya untuk bermain berbagai permainan di situs jejaring sosial yang sedang trend saat ini.
Pada akhirnya dia tersadar begitu banyak hasil unjian akhir semester dengan nilai D dan E, namun apa lacur waktu untuk memperbaikinya sudah tidak memungkikan, laptop yang seharusnya membantu mempercepat proses perkuliahanya kini malah memutuskan harapan orang tuanya untuk bersanding disampingnya saat mengugunakan pakaian kebesaran yang bernama toga itu. Penyesalan datang diakhir, sudah tak ada gunanya lagi.
*. Untuk generasi muda Aceh yang sedang kuliah, terinspirasi dari warung kopi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H