Yogyakarta - Liburan ke pantai selalu menjadi pilihan yang menyenangkan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari. Terlebih sebagai warga Yogya kota yang sudah dipenuhi dengan hiruk pikuk masyarakat, tentu membutuhkan segarnya udara pantai dan pemandangan yang menenangkan.Pantai pelangi adalah jawabannya. Sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Bantul, pantai ini memiliki keunikannya tersendiri. Tentu sangat sayang jika hanya dilewatkan begitu saja. Terletak di tidak jauh dari pantai Parangtritis, hanya membutuhkan waktu satu jam untuk tiba disana dari pusat kota Yogya.
Seperti pantai di Yogya lainnya, pantai pelangi memiliki pasir yang berwarna hitam. Gelombang ombak yang tidak terlalu tinggi juga tidak kalah cantik ditambah dengan suaranya yang menenangkan bagi sebagian orang. Kebersihan adalah salah satu hal yang dijadikan program unggul oleh pengelola setempat, terlihat dari bersihnya pantai dan sekitarnya. Hal tersebut pun dimanfaatkan pemancing sehingga dapat dengan bebas dan mudah memancing langsung dari pinggir pantai.
Pantai Pelangi menawarkan berbagai fasilitas lengkap dan memadai untuk para wisatawan. Dengan demikian, pengunjung dapat menikmati waktu liburan bersama keluarga di pantai ini dengan nyaman. Pengelola telah menyediakan berbagai kebutuhan pengunjung, termasuk musholla, tempat wudhu, toilet, dan fasilitas lainnya. Selain itu, terdapat area parkir yang luas, sehingga pengunjung dapat memarkir kendaraan mereka dengan aman.
Pantai ini juga memang tidak sepopuler seperti halnya pantai Parangtritis, namun meski begitu keindahan yang dimiliki kawasan pantai ini tidak kalah menarik. Daya tarik yang disuguhkan Pantai Pelangi ini, di tempat tersebut wisatawan akan menemukan area penangkaran penyu.
Dimulai ketika penyu naik ke daratan pada malam hari, mencari tempat yang aman untuk bertelur, menggali lubang, dan kemudian menimbun kembali lubang yang sudah berisi ratusan telur dengan pasir. Telur-telur tersebut nantinya akan diambil oleh petugas pengelola dan dibawa ke tempat penangkaran untuk melindunginya dari predator. Penangkaran dilakukan di pantai, tetapi diberi pembatas agar telur-telur penyu tetap aman sampai menetas.
Ada 8 titik observasi penyu yang tersebar di Yogyakarta, terhitung dari Kulonprogo hingga Gunung Kidul, dan salah satunya ada di Pantai Pelangi ini. Terdapat 3 penyu yang dipertahankan di tempat observasi, walaupun hal tersebut menyalahkan bioetik hewan. Tetapi, hal tersebut bertujuan agar masyarakat luas mengetahui lebih lanjut tentang penyu.
"Ada yang datang kesini, tapi tidak mengenal mengenai apa itu observasi penyu, sehingga 4K membuat program agar masyarakat tahu dan mengenal tentang observasi penyu itu" ujar founder 4K (dibaca four key), Daru Aji Saputro pada saat wawancara 25 Mei lalu.
Namun hal tersebut memiliki kendala tersendiri, terkait dengan kurangnya dana. Meskipun banyak wisatawan datang ke tempat tersebut, mereka enggan atau tidak bersedia membayar biaya yang mungkin diperlukan untuk pemeliharaan, layanan, atau fasilitas di tempat tersebut. Akibatnya, pihak yang mengelola atau bertanggung jawab atas tempat tersebut mengalami kesulitan finansial.
Aksi Konservasi Yogyakarta, yang lebih dikenal dengan 4K adalah komunitas yang berfokus pada konservasi lingkungan terutama penyu. "Pemerintah memang memberikan, tetapi bantuannya masih bersifat statis, artinya bantuan masih berupa hal yang jika digunakan kemudian rusak/belum digunakan maka hal tersebut tidak akan terpakai lagi", ujar Daru Aji.
Menurutnya bantuan dari pemerintah, masih sangat perlu untuk dievaluasi. Bantuan yang sifatnya dinamis tentu akan sangat membantu, seperti bantuan finansial yang akan lebih bermanfaat. Karena observasi penyu ini dapat dikatakan mengalami kerugian 20-30 juta per tahun.
Meneliti penyu membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup tinggi. Penelitian penyu melibatkan berbagai tahap, mulai dari pengamatan perilaku penyu, pelacakan pergerakan mereka di laut, hingga pemantauan proses bertelur dan perkembangan telur di pantai. Setiap tahap memerlukan peralatan khusus, seperti alat pelacak satelit dan kamera pengawas, serta memerlukan tenaga ahli yang terampil.