Mohon tunggu...
Mursalim
Mursalim Mohon Tunggu... -

born to be success

Selanjutnya

Tutup

Money

Pernak-pernik dari Belantara Kalimantan

4 Oktober 2016   13:57 Diperbarui: 6 Oktober 2016   15:35 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proyek pembangunan pun sempat terhenti akibat melewati batas jadwal pelaksanaan dalam kontrak. namun setelah melalui proses diskusi penyelesaian yang panjang akhirnya proyek pun tetap dilanjutkan. Berbagai permasalahan di atas sepertinya tidak menyurutkan semangat tim kontraktor dan PLN untuk menyelesaikan proyek. segala upaya dilakukan untuk melanjutkan pembangunan proyek ini. prinsip kami pada saat itu adalah, "Kami datang jauh-jauh dari seluruh Indonesia, kami rela meninggalkan anak istri dan keluarga, tidak untuk melaksanakan proyek sia-sia tapi untuk menerangi bumi Kalimantan yang merupakan tempat tinggal kita dan saudara-saudara kita juga." Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun kami tinggal di Sintang, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus terima keadaan Sintang. Kepanasan, kegelapan, akibat mati lampu secara bergilir, akhirnya menjadi bagian dari hidup kami juga. 

Permasalahan sosial pun pernah juga kami hadapi selama pelaksanaan proyek. pernah suatu hari, semua kendaraan proyek PLTU dilarang melintas saat melewati satu daerah menuju proyek itu karena kondisi jalan rusak parah akibat kendaraan dan alat berat yang melintas. ditambah lagi dengan cuaca hujan yang tak menentu pada saat itu. bagaimana tidak, akses tersebut dilalui oleh 3 proyek besar. proyek pabrik karet, kelapa sawit dan PLTU sendiri. namun anehnya, warga sekitar hanya menahan kendaraan proyek PLTU. Setelah diskusi panjang lebar, kami menjelaskan kepada warga sekitar bahwa proyek pembangunan PLTU ini adalah untuk kemajuan daerahnya juga akhirnya warga pun mengerti.

                                                                                                             Proyek PLTU Sintang (3 x 7 MW)

Begitulah pengalaman yang saya dapatkan selama 2,5 tahun bertugas di proyek PLTU Sintang. Sampai tulisan ini saya buat, teman-teman di Sintang masih berupaya menyelesaikan proyek PLTU tersebut. wajar proyek tersebut menemui banyak kendala, belum lagi tidak jarang kami berpapasan dengan Ular di kawasan proyek, masalah Malaria dimana Sintang juga merupakan endemik, hukum adat yang masih kental, dll yang akan sangat panjang bila saya ceritakan di sini. yang jelas salut untuk tim kontraktor Adhikarya, yang telah 3 kali berganti project manager, tim PLN UIP yang juga sudah 3 kali berganti koordinator, PLN Pusmankon yang telah berganti ketua timnya (saya sendiri), warga Sintang dan semua pihak yang terlibat di proyek PLTU Sintang. semoga proyek ini bisa selesai sesuai harapan dan mampu melistriki daerah Sintang dengan ANDAL sehingga dapat memajukan perekonomian rakyat sekitar. Aamiin... Untuk pemangku kebijakan, bapak direksi, dan Bpk Presiden, tolong perhatikan daerah ini. kalau kita lihat Pancasila terutama sila ke-2. itu seakan tidak terasa untuk saudara-saudara kita di sini dan mungkin daerah lain yang luar Jawa. jangankan dengan Jawa, Biaya hidup Sintang dan Pontianak sendiri pun sangat berbeda, padahal 1 propinsi. Miris... kepada saudara-saudaraku, bila ada proyek  pembangunan pembangkit, jaringan, dan semua yang terkait kelistrikan, mari kita dukung. Tujuannya tidak lain adalah untuk menerangi bumi pertiwi dan memajukan perekonomian bangsa, terutama daerah sekitar.

                                                                                                          Tim PLN proyek PLTU Sintang

 

Makassar, 4 Oktober 2016

Mursalim

8209559Z

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun