Mohon tunggu...
Cut Chusnul Agmeliani
Cut Chusnul Agmeliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hello selamat datang, terima kasih telah berkunjung ke profile kami!

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Jalan Terjal Menghapus Riba 'Advokasi Jurnalis dalam Konversi Bank Aceh'

11 September 2023   00:10 Diperbarui: 17 September 2023   18:10 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By: Cut Chusnul Agmeliani 

Identitas Buku

Judul Buku : Jalan Terjal Menghapus Riba 'Advokasi Jurnalis dalam Konversi Bank Aceh'

Penulis: Muhammad Ifdhal, S.pd,  Muhammad Saman, S.Ag, Munawar AR, S.Sos.I., M.Si, Munawardi Ismail, SH, Ridha Yuadi, M.Si
Yocerizal, SKH, Zainal Arifin M. Nur, S.Ag, Dr. Israk Ahmadsyah, B.Ec, M.Ec, M.Sc., Muhammad Haris Riyaldi, S.Sos.I., M.Soc.Sc

Terbitan : Yayasan Warisan Aceh Nusantara (WANSA)

Ketebalan Buku : i-xvii + 1-191

ISBN : 978-602-61171-4-4

Jalan Terjal Menghapus Riba 'Advokasi Jurnalis dalam Konversi Bank Aceh' adalah buku yang ditulis oleh Muhammad Ifdhal, S.Pd,dkk. Yang berisikan lika-liku perjuangan wartawan, akademisi, praktisi,dan mahasiswa yang tergabung dalam Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) dalam mengawal Bank Aceh hingga menjadi Bank Syariah. Awal mula tercetusnya Bank Aceh Syariah adalah ketika melihat banyaknya praktik riba yang terus merajalela di kawasan masyarakat Aceh membuat KWPSI merasa perlu bertindak untuk menghentikannya. Mereka melakukan pengajian dan mengundang ulama terkemuka untuk meninjau lebih lanjut mengenai masalah ini, sehingga sampailah pada satu kesimpulan bahwa langkah awal yang dapat dilakukan untuk menghentikan praktik riba di Aceh adalah mensyariahkan Bank Aceh.

Melalui buku ini penulis meyakinkan pembaca untuk tidak memiliki keraguan dalam menjalankan syariat islam. Mengutip dari salah satu kalimat yang tertulis mengenai kaidah ushul," Jika tidak bisa melakukan semuanya, jangan tinggalkan semuanya". Hal ini menjadi faktor pendorong keyakinan Bank Aceh harus menjadi Bank Syariah demi menghindari dari dosa riba.

Bank Aceh telah mengalami banyak hal terutama dalam konversinya mulai dari musibah moneter pada tahun 1998, munculnya Gerakan Aceh Merdeka(GAM), pemerintah Aceh yang tidak siap dalam mengahdapi konversi, munculnya pihak-pihak yang tidak setuju, dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun