Tema Esai : SDGs poin 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak)
Latar Belakang
Sebagian besar negara berkembang menghadapi masalah serius dalam menjamin akses masyarakat terhadap air bersih dan aman. Air yang tercemar dan kurangnya infrastruktur sanitasi menyebabkan banyak masalah kesehatan masyarakat.Kurangnya air bersih dan sanitasi yang yang memadai menyebabkan tersebarnya penyakit menular seperti diare, kolera dan lain-lain. Hal ini dapat berdampak besar terhadap kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di negara-negara berkembang.
Banyak tempat di negara-negara berkembang tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk menyediakan air bersih dan sanitasi. Hal ini sering kali disebabkan oleh terbatasnya sumber daya finansial dan teknis. Perubahan iklim juga menjadi faktor ketidakstabilan pasokan air di banyak negara berkembang. Siklus curah hujan yang tidak stabil dan menurunnya sumber daya air alami dapat memperburuk masalah.
Teknologi telah memainkan peran penting dalam meningkatkan akses terhadap air dan sanitasi. Inovasi seperti desalinasi, sanitasi berbasis teknologi, pengolahan air canggih, dan teknologi berkelanjutan lainnya dapat membantu mengatasi tantangan ini. Ada beberapa contoh di negara-negara berkembang dimana teknologi telah digunakan untuk memecahkan masalah air bersih dan sanitasi. Menyoroti kasus-kasus seperti ini dapat menggambarkan bagaimana teknologi dapat menjadi bagian integral dari solusi.
Kolaborasi antara pemerintah, LSM dan sektor swasta dalam menerapkan teknologi baru dalam proyek air bersih dann sanitasi di negara-negara berkembang juga harus dipertimbangkan.
Pembahasan
Salah satu teknologi yang sangat penting adalah desalinasi, mengubah air laut menjadi air tawar. Teknologi desalinasi telah membantu banyak negara menghadapi krisis air bersih karena terbatasnya sumber air bersih.Salah satu contohnya adalah negara China, yang berhasil menerapkan teknologi desalinasi untuk memenuhi kebutuhan air mereka.
Teknologi pengolahan air yang canggih telah membantu menyaring air secara efektif, bahkan dari sumber air yang sangat tercemar. proses seperti ozonasi, filtrasi tingkat lanjut, dan filtrasi membran telah membantu meningkatkan kualitas air yang dapat digunakan untuk konsumsi dan kebersihan manusia. Inovasi dalam desain toilet berbasis teknologi telah membantu meningkatkan sanitasi di daerah yang tidak memiliki infrastruktur sanitasi yang memadai. Toilet berteknologi dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit dan meningkatkan kenyamanan penggunanya. Penggunaan jaringan sensor dan teknologi pemantauan telah membantu pengelolaan sumber daya air secara lebih efektif. Hal ini membantu memantau kualitas air dan dengan cepat mengidentifikasi potensi masalah.
SIG telah digunakan untuk pemetaan sumber air, infrastruktur sanitasi, dan perencanaan distribusi air. Ini membantu pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam merancang solusi yang tepat untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya air bersih dan sanitasi yang layak. Kampanye media sosial, aplikasi seluler, dan platform pendidikan online dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan memotivasi mereka untuk mengambbil tindakan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya