[caption caption="Sumber: keranews.org"]
[/caption]Menurut GM Hikaru Nakamura, ada dua pecatur muda paling berbakat saat ini di Amerika Serikat yaitu GM Sam Sevian yang meraih gelar GM diusia 13 tahun dan Jeffery Xiong saat berumur 14 tahun.
Jeffery Xiong mengejutkan Amerika dengan menjuarai Chicago Open 2015 dengan skor meyakinkan 7 poin dari 9 babak. Turnamen ini diikuti oleh lebih dari 400 peserta termasuk 24 GM dan 18 MI.
Dengan gelar MI dan elo rating hanya 2497 saat itu dia menyapu lawan-lawannya untuk tampil sendirian ditempat teratas. Hasil spektakuler ini menghasilkan gelar Grandmaster untuk anak muda belia asal Dallas ini.
Bukan hanya itu, berkat kemenangannya di Chicago ini, Jeffery mendapat wild card untuk tampil di kejuaraan nasional Amerika Serikat 2016 yang sangat bergengsi. Dengan elo rating 2618, dia akan bersaing dengan Fabiano Caruana, Hikaru Nakamura, Wesley So dan sejumlah pecatur papan atas Amerika lainnya.
Sejauh ini prestasinya cukup mengesankan. Sampai babak ke lima berakhir, Jeffery belum terkalahkan dengan 4 kali remis dan satu kali menang melawan pecatur veteran GM Gata Kamsky.
Siapa Jeffery Xiong?
Jeffery lahir tanggal 30 Oktober 2000 di Plano, Texas, Amerika Serikat. Awalnya karena melihat temannya bermain catur di sebuah pesta ulang tahun, Jeffery begitu terpesona sehingga meminta ayahnya untuk membelikannya papan catur.
Saat itu umurnya 4 tahun dan sejak itu dia mulai ketagihan dengan permainan asah otak ini. Hanya dalam satu tahun Jeffery sudah mahir bermain catur.
Dia mulai diterjunkan ayahnya mengikuti turnamen catur saat dia berumur 7 tahun. Sejak itu Jeffery telah mengikuti banyak turnamen, baik di dalam maupun di luar negeri, dari mulai Kanada, Yunani sampai Brasil.
Jeffery mengakui terus terang bahwa ada sedikit tekanan dari ayah dan ibunya untuk mengejar prestasi di catur. "Tapi saya memang benar-benar menyukainya. Saya juga suka menang," katanya.
Hanya sekarang, setelah delapan tahun bermain di turnamen hingga 20 pertandingan setahun, dia mulai melihat nilai tambah dalam setiap pertandingan yang pernah diikutinya.
“Dulu saya benci kalah,” ujar Jeffery. Saat kalah, Jeffery memang tetap tenang di mejanya. Tetapi setelah meninggalkan tempat pertandingan, kadang-kadang dia menangis.
"Ketika saya masih anak-anak," kata Jeffery, "saya sangat menikmati kemenangan. Sekarang, saat saya kalah, saya belajar lebih tekun untuk meningkatkan diri, karena saya belajar lebih banyak dari kekalahan daripada kemenangan,” tambahnya bijak.
GM Babakuli Annakov asal Turkmenistan adalah pelatih Xiong selama bertahun-tahun. “Jeffery sangat berbakat dan dia punya potensi untuk menjadi salah satu pemain catur terbaik di dunia,” ujar Babakuli. "Dia seorang petarung, dan dia tidak pernah menyerah," tambahnya.
Ketika ditanya mengapa dia suka catur, Jeffery menyebutkan dia terpesona dengan keindahan permainan ini. "Catur itu seperti perang, tentang menyusun dan mengatur strategi, bagaimana cara menerjunkan pasukan anda ke tempat yang tepat untuk memenangkan pertempuran," ujarnya.
Tahun 2012, Garry Kasparov mengendus bakat istimewa Xiong. Dia lalu diundang untuk mengikuti program “Young Star USA," sebuah program yang dirancang oleh Garry Kasparov untuk mempersiapkan dan mempercepat pecatur-pecatur muda paling berbakat di AS bermain di pentas dunia.
“Young Star USA” ini disponsori oleh the Chess Club and Scholastic Center of Saint Louis bekerja sama dengan Kasparov Chess Foundation. Selain dilatih oleh Kasparov, Xiong juga diberi pelatih tetap asal Hongaria GM Alexander Chernin.
[caption caption="Sumber: kasparovchessfoundation.org"]
Secara teoritis, Jeffery bisa melakukan itu di Kejuaraan AS, bila dia memenangi 11 pertandingan yang akan memberikannya 65 poin.
"Tetapi saya tidak akan mempertaruhkan rumah kami untuk itu," kata Wayne Xiong sambil tertawa. Jeffery tampaknya tidak terlalu peduli dengan angka-angka itu. Apakah dia gugup saat bertanding di Kejuaraan AS ini?
"Saya sedikit gugup, karena lawan-lawan saya memiliki pengalaman lebih banyak dari saya," katanya. "Tetapi saya cukup percaya diri bahwa saya mampu bersaing dengan siapa pun," tambahnya.
Jeffery dan keluarganya sudah berkomitmen bahwa Jeffery hanya bermain catur sehingga anak remaja ini tidak lagi pergi ke sekolah melainkan hanya mengikuti home schooling, yang memungkinkan dirinya belajar catur enam sampai delapan jam sehari.
Dia mengambil kelas online dengan bimbingan ibunya Jenny Li, seorang penasihat keuangan yang bekerja di rumah. Ibunya memang khawatir bahwa Jeffery akan terisolasi hidupnya.
"Sebagai seorang ibu, tentu saja saya khawatir tentang itu," kata Li. "Dia tidak memiliki waktu sebanyak anak-anak lain untuk bermain dengan anak-anak seusianya. Tetapi untuk berhasil, memang diperlukan pengorbanan,” tambahnya.
Apa target jangka panjang Jeffrey? Tentu saja menjadi bagian dari tim Olimpiade AS bergabung dengan Hikaru Nakamura, Fabiano Caruana dan Wesley So.
Tahun 2012, Jeffery telah menerima beasiswa selama empat tahun untuk belajar di Universitas Texas Dallas yang mencakup biaya kuliah dan biaya-biaya lainnya. "Jeffery adalah bakat luar biasa," kata James Stallings, Direktur program catur di Universitas Dallas.
Sebelumnya, Shawn Bartholomae, seorang penggemar catur yang juga CEO dari Irving-Based Prodigy Oil and Gas di Dallas, menjadi sponsor Jeffery untuk membantu biaya-biaya perjalanannya mengikuti berbagai turnamen catur.
"Ketika anda melihat bakat Jeffrey, anak ini memiliki potensi," kata Bartholomae. "Ketika saya mengulang beberapa partai yang dia mainkan, saya melihat kreativitas yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya langsung berkata: “Wow, anak ini benar-benar mengesankan,” tambahnya kagum.
Jadi, masa depan Jeffery memang sangat cerah. Dialah pecatur masa depan Amerika.
Sumber dan Foto: Pertama , Kedua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H