Atlet berusia 17 tahun ini adalah "Grand Master Wanita", itulah judul artikel yang dimuat di situs resmi Kejuaraan Dunia Pelajar ke 10 yang berlangsung di kota Juiz de Fora, Brazil pada 2 November 26 – 4 Desember 2014.
Nama atlet itu adalah Medina Warda Aulia, pelajar putri Indonesia yang turun di kelompok Under 17 Girls. Elo ratingnya sebesar 2.391 adalah yang tertinggi diantara semua pelajar yang berpartisipasidi turnamen ini. Untuk mendapatkan gambaran, elo rating setinggi ini setara dengan gelar Master Internasional pada Pria.
Presiden Konfederasi Catur Brazil GM Darcy Lima tidak dapat menyembunyikan kekagumannya dengan gelar WGM yang disandang oleh Medina. “Di turnamen internasional, ada beberapa wanita usia muda yang menyandang gelar tinggi, tetapi di kejuaraan pelajar, ini peristiwa langka,” kata Darcy.
Rebeca Schaucman rating FIDE (1681), pelajar putri asal Sao Paulo, Brazil, lawan Medina di babak ketiga tidak dapat menutupi kegugupannya. “Aku sangat gugup, tetapi suatu kehormatan dan kebanggaan dapat bermain dengan pemain tingkat tinggi seperti Medina. Ini adalah kesempatan untuk belajar dan bertukar pengalaman dalam catur,” ujar Rebeca yang meskipun kalah dari Medina, akhirnya berhasil meraih medali perunggu. Inilah partai saat Medina menundukkan Rebeca.
Putih: MedinaWarda Aulia (2391)
Hitam: Rebeca Schaucman (1681)
WSCC 2014 U17 Round 3
1. e4 c5 2. Nf3 g6 3. d4 cxd4 4. Qxd4 Nf6 5. e5 Nc6 6. Qa4 Nd5 7. Qe4 Nb6 8. Nc3 Bg7 9. Bf4 O-O 10. Rd1 f6 11. exf6 Rxf6 12. Be2 Re6 13. Qxe6+ dxe6 14. Rxd8+ Nxd8 15. O-O Nc6 16. Rd1 e5 17. Be3 Nd7 18. Bc4+ Kf8 19. Nb5 Nd4 20. Nc7 Nxf3+ 21. gxf3 Rb8 22. Ne6+ Kf7 23. Nxg7+ Kxg7 24. Bxa7 Ra8 25. Be3 Nf6 26. Rd8 b5 27. Bxb5 Rb8 28. a4 Ra8 29. Bc6 Rb8 30. a5 1-0 (Thanks to Rebeca which has sent me this notation)
Medina memang menjadi bintang di Brazil, banyak peserta pelajar putri ingin seperti Medina, meraih gelar WGM di usia yang sangat muda, pelajar kelahiran 7 April 2992 inipun menjadi rebutan untuk diajak berfoto bersama.
Setelah Sembilan babak selesai, Medina tidak terbendung untuk meraih medali emas dengan poin sempurna 9. Ia sukses menyapu bersih lawan-lawannya dengan mengoleksi 9 kemenangan, jauh meninggalkan saingannya di posisi ke dua yang hanya meraih nilai 6.
Ini bukan medali emas pertama bagi Medina. Pada Kejuaraan Dunia Pelajar ke 4 yang diadakan di Singapura, Juli 2008, Medina juga meraih emas di Kelompok Umur 11 tahun. Jadi pantaslah julukan si gadis emas disematkan kepadanya.
Tetapi pencapaian spektakuler gadis remaja yang mengidolakan pecatur Judit Polgar ini adalah saat meraih gelar Woman Grandmaster dalam usia 16 tahun 2 bulan, yang memecahkan WGM yang dicetak Irene Kharisma Sukandar yang diperoleh dalam usia 16 tahun 7 bulan.
Gelar WGM ini didapat di Kejuaraan Dunia Catur Junior 2013 yang berlangsung di Kocaeli, Turki. Dengan demikian Medina Warda Aulia adalah pecatur putri Indonesia termuda yang memperoleh gelar WGM.
Harapan Indonesia terhadap pecatur berusia 17 tahun ini agar mampu menjadi pelapis WGM Irene Kharisma Sukandar tampaknya sudah mulai terwujud. Bahkan Medina sempat melampaui elo rating Irene tahun 2014, sebelum Irene kembali bangkit untuk meraih gelar Master Internasional Pria melampaui Medina dengan elo rating 2407.
Pengaruh Boneka Barbie
Menarik untuk mengetahui alasan Medina tertarik bermain catur adalah karena boneka Barbie. “Waktu kecil, saya sering bermain dengan boneka Barbie dan selalu membaca ceritanya di Istana, dengan Raja dan Ratu. Kemudian saya tertarik dengan permainan catur karena memiliki persamaan karakter dengan cerita dunia abad pertengahan ini,” kata gadis muda yang pernah menimba ilmu di Sekolah Catur Utut Adianto ini. Tentu saja peran sang ayah Nur Muchlisin, yang mengajarkan Medina cara bermain catur juga sangat besar.
Berlatih Rutin dan Dedikasi
Rutinitas Medina adalah berlatih selama sekitar 6 jam sehari dengan penuh dedikasi bila bersama pelatih, tetapi hanya 1 jam bila berlatih sendiri.
Waktu berjalan Cepat
Time flies so fast… WGM Irene Kharisma Sukandar meraih gelar WGM di Olimpiade Dresden tahun 2008, Jerman, diusia yang masih muda 16 tahun. Enam tahun kemudian, peringkat Irene masih berada di posisi 63 dunia. Prestasi Irene seperti stagnan, walaupun akhir-akhir ia mulai bangkit kembali dengan memenangi Kejuaraan Catur Wanita Asia yang membawanya menjadi pecatur putri pertama Indonesia yang akan berlaga di Kejuaraan Dunia Wanita tahun 2015.
WGM Medina Warda Aulia sendiri saat ini adalah peringkat 78 dunia pecatur wanita yang baru dirilis FIDE bulan Desember 2014. Ini berarti potensi Medina yang baru berusia 17 tahun untuk melampaui prestasi Irene sangat besar.
Apa Yang Harus Dilakukan?
Juara Dunia Magnus Carlsen sudah dibawa ayahnya bertualang di Eropa selama setahun penuh saat berusia 13 tahun hanya untuk mengikuti turnamen catur. Orangtua Carlsen mengorbankan segalanya demi mengembangkan karir catur anaknya. Tujuannya adalah untuk menambah pengalaman bertanding dan meningkatkan elo rating anak lelaki satu-satunya ini. Hasilnya sudah kita ketahui bersama, Carlsen meraih elo rating tertinggi sepanjang sejarah dan gelar juara dunia dalam usia 23 tahun.
GM Fabiano Caruana pecatur Italia kelahiran Amerika Serikat melakukan hal yang sama. Saat Fabi berusia 13 tahun, orangtuanya meninggalkan Amerika menuju Eropa demi perkembangan karir catur anaknya. Eropa adalah gudangnya turnamen catur dan itu sangat dibutuhkan Fabio untuk terus berkembang. Hasilnya, diusia 22 tahun, peringkat Caruana adalah nomor 2 dunia.
Bagaimana dengan Medina? Ini adalah masalah serius. Di usia memasuki 18 tahun ia harus memilih antara melanjutkan karir di catur atau melanjutkan sekolah. Ini pilihan sulit, karena banyak pecatur muda berbakat seperti Medina akhirnya tenggelam karena orang tua lebih mendorong anak-anak mereka untuk fokus di jalur sekolah formal.
Apalagi dewasa ini tidak lagi banyak turnamen catur wanita karena sudah disatukan dengan turnamen pria, yang terlalu kuat bagi pecatur wanita yang hanya menyandang gelar WGM. Qatar Master 2014 adalah contohnya yang membuat Irene Kharisma Sukandar menjadi bulan-bulanan disana.
Banyak pecatur wanita top di masa lalu akhirnya beralih profesi dan mencapai sukses besar seperti WGM Alla Kushnir yang menjadi Profesor Arkeologi ternama, WGM Larissa Volpert adalah filolog papan atas. Atau WGM Almira Skripchenko pecatur Perancis kelahiran Moldova yang juga menekuni Poker karena menjanjikan hadiah uang yang lebih besar.
Pecatur pria mungkin lebih mudah membuat pilihan. GM Wesley So, pecatur nomor satu Filipina memutuskan untuk mengembangkan karir caturnya di Amerika Serikat, setelah merasa tidak mendapat perhatian dari federasi catur di negaranya. Wesley bahkan sudah resmi berganti kewarganegaraan dan sekarang mewakili AS di turnamen catur Internasional.
Terbukti pilihannya tidak salah setelah ia sekolah di Webster University yang mempunyai program studi catur dan kemudian dilatih oleh Susan Polgar disana, Wesley sempat menapak ke tingkat 10 besar peringkat dunia. Menurut Irene seperti dikutip dari Chessku.com, ia akan sekolah di Webster mengambil S2 tahun 2015 mendatang setelah mendapat bea siswa dari Susan Polgar. Apakah Medina akan melakukan hal yang sama?
Tentu tidak lengkap kalau tidak menyertakan partai catur. Medina adalah pecatur yang banyak akal. Saat menghadapi WGM yang menyandang gelar Master Internasional Putra Lilit Mkrtchian dari Armenia di Olimpiade Catur 2014 di Tromso, Norwegia, Medina yang sudah kalah 3 bidak berhasil memaksakan remis melalui manuver-manuver langkahnya. Inilah fragmennya:
Putih: IM Lilit Mkrtchian
Hitam: WGM Medina Warda Aulia
Chess Olympiad (Women) (2014)
43. Qf7
Putih sudah menang tiga bidak dan secara teoritis Hitam sudah kalah, tetapi saksikanlah kekuatan langkah Medina berikutnya yang membuat lawannya pusing tujuh keliling.
43... Be2!
Langkah Medina ini membuat Lilit Mkrtchian kehabisan akal untuk mencari menang.
44. Qf5 Kh8 45. Qf8 Kh746. Qf5 Kh8 47. Qh3
Lilit masih berharap bisa menang dengan menjaga Gf1
47... Qd1