Mohon tunggu...
Cut Armaiza
Cut Armaiza Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Serambi Mekkah ?

11 April 2016   15:18 Diperbarui: 12 April 2016   21:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katanya Bangsaku Bermartabat

Rakyat Rakyatnya Tak pernah Sesat

Tuhan Selalu Diingat Walaupun Sekarat

Imannya Kuat Dikenal Hebat

 

Sereambi Mekkah Itu Sebutannya

Orangnya Ramah Ahli Agama

Tapi Semua Bagaikan Fatamorgana

Apakah Zamannya Sudah Berbeda

 

Raja Adil Terkenal Isakndar Muda

Makmur Negeri Sampai Kenegeri Malaya

Tetapi Sekarang Kenapa Berbeda

Rakyat Didalam Negeriku Banyak Yang Sengsara

Ataukah Memang Tak Ada Pengganti Iskandar Muda Yang Lainnya

 

Sore ini Aku Duduk Dikedai Kopi

Kunikmati Setetes Demi Setetes Minuman Ini

Sempat Kumelamun Dan Kurenungi

Pantaskah Bangsaku Ini Disebut Serambi Negeri Suci

 

 

Ketika Senja Benganti Malam Tiba

Pasangan Kwula Muda Beradu Mesra

Apakah Mereka Lupa Akan Agama

Ataukah Mereka Memang Tak Takut Neraka

 

Tak Ada Hal Yang Bisa Dikata

Karena Semua Begini Adanya

Namun Dihati Kecilcu ada Sebuah Tanya

Salah Siapa Dia Atau Mereka

 

Duduk Terpaku Aku Terpana

Terlintas Sekilas Penyesalan Yang Ada

Seperti Air Tenang Mengalir Biasa Saja

Namun Dihatiku Hanya Ingin Bertanya

PANTASKAH BEGERIKU INI DISEBUT SERAMBI NEGERI SUCI...?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun