Mohon tunggu...
Custos Logos
Custos Logos Mohon Tunggu... Lainnya - Firmantaqur

Menolak tua, penikmat kopi, dan penumpang setia kereta api ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melongok Bumi Ageung Cikidang: Saksi Sejarah Cianjur dan Jejak Perjuangan Bangsa

11 Desember 2024   04:29 Diperbarui: 12 Desember 2024   07:37 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Bumi Ageung Cikidang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Dokumentasi pribadi)

Salah satu tamu istimewa yang pernah singgah dan menginap adalah Franz Ferdinand pada April 1893. Bahkan, sang putra mahkota Austria-Hungaria itu memberikan hadiah berupa lemari antik sebagai tanda penghormatan dan penghargaan atas keramahan tuan rumah.

Bumi Ageung Cikidang pernah dibombardir mortir pasukan Belanda, namun luput ...

Lemari kayu yang hingga kini masih terawat dengan baik itu tidak hanya sebatas cinderamata dan menjadi hiasan sudut ruangan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan simbol penting dari hubungan diplomatik pemerintahan Cianjur dengan dunia internasional pada akhir abad ke-19.

Saat ini, Bumi Ageung Cikidang tetap berdiri dalam bentuk aslinya. Renovasi hanya dilakukan di bagian belakang yang rusak akibat serangan mortir pasukan penjajah. Material bangunannya, seperti kayu Rasamala, masih kokoh menopang atap dan dinding rumah ini. 

Sebagai cagar budaya

Pada tahun 2010, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI resmi menetapkan Bumi Ageung Cikidang sebagai Benda Cagar Budaya Nasional. Pengakuan ini menegaskan pentingnya bangunan bersejarah tersebut sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.

Upaya pelestarian terus dilakukan oleh keluarga besar R.A.A. Prawiradiredja II, termasuk Raden Pepet Djohar dan keponakannya, Rachmat Fajar, yang dengan penuh dedikasi menjaga keaslian bangunan ini dari perubahan zaman.

Bumi Ageung Cikidang lebih dari sekadar bangunan berusia tua, melainkan juga jendela masa lalu untuk menyelami jejak sejarah Cianjur dan Indonesia. Keberadaannya mengajarkan nilai-nilai perjuangan, kebudayaan, dan kekuatan keluarga dalam menjaga warisan sejarah. 

Melangkahkan kaki ke dalam rumah tua ini bukan hanya sekadar mengintip masa lalu, tetapi merasakan semangat perjuangan yang masih hidup di setiap sudutnya. Bumi Ageung Cikidang adalah simbol bahwa di tengah modernisasi, warisan sejarah tetap terawat, lestari, dan layak dihormati sebagai refleksi identitas bangsa yang tak lekang oleh zaman, tabik (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun