Mohon tunggu...
Custos Logos
Custos Logos Mohon Tunggu... Lainnya - Firmantaqur

Menolak tua, penikmat kopi, dan penumpang setia kereta api ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergi Hati

7 November 2023   01:42 Diperbarui: 24 September 2024   06:28 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk terakhir kalinya senyuman itu kulihat sebelum hirap

Bukan senyum yang diharap, karena setelahnya aku kan meratap.

Burung besi membawamu terbang bersama hati yang pernah mengisi ruang

Tak ada kata berpisah yang terucap hanya maaf

Matamu nanar memandang, jiwaku getar meradang.

Aku sadrah merapal serapah

Kenapa harus berakhir dalam getir.

Sekali ini saja, bisakah kamu membantah titah mereka

Karena sejatinya kamu bukan Siti Nurbaya

Pendirianmu kukuh, tekadmu teguh

Tapi kenapa kamu sedia atas pinta hati yang tak dikehendaki.

Aku kecewa, aku teramat cinta

Nirmalaku pergi dan tak akan kembali

Mengubur mimpi-mimpi dan ingkari janji.

Burung besi tak terlihat lagi

Hilang dibalik awan, terbang membawa kenangan.

Jogja, 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun