Malam di bulan Ramadan dihiasi dengan salat tarawih dan tadarus alquran. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai identitas keindahan religi yang terjadi pada bulan Ramadan. Menjelang 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Malam di bulan Ramadan nampak diistimewakan dengan pelaksanaan salat malam setelah salat tarawih.
Salat malam setelah salat tarawih ini dilaksanakan sesuai dengan tradisi dari masing-masing warga. Pada intinya salat malam setelah salat tarawih ini dilaksankan pada hitungan ganjil. Di tempat saya, daerah masjid melaksanakan salat malam sekitar jam 22.00. Sedangkan di sebelah timur Rt saya melaksanakan salat malam jam 24.00. Dan di lingkungan sekitar saya sendiri melaksanakan salat malam sekitar jam 01.00.
Waktu pelaksanaan salat ini bagian dari ujian sebab sedang nyenyak-nyenyaknya tidur. Namun, apabila sudah diniati, ngantuk seperti apapun dengan sendiri jika ada suara istigfar yang dikumandangan lewat mikrofon (suara panggilan untuk jamaah salat malam) pasti akan terbangun.
Kenyataan ini terjadi pada diri saya pribadi. Ramadan tahun ini, salat malam yang dilaksanakan secara berjamaah di mushola baitul makmur didampingi oleh orang tua. Hal ini membuat hati semakin berbunga. Betapa Ramadan bisa mengubah manusia menjadi lebih religi dari hari biasanya.
Lebih syahdunya lagi, bila melihat para jamaah yang berbondong-bondong ke mushola dengan wajah yang ngantuk. Para jaamaah terlihat sekali mengingingkan keridhoan dari sang ilahi.
Tepat malam 25 di bulan Ramadan. Pelaksanaan salat malam di sekitar rumah yang umumnya jam 01.00. Ini dilaksanakan lebih awal yaitu jam 24.00. Alhamdulillah dengan izin dari sang maha kuasa diri ini bisa terbangun dan diizinkan melaksanakan salat malam.
Malam ke 25 di bulan Ramadan. Seluruh jamaah diziinkan melaksanakan salat tasbih. Begitu nikmat begitu kusyu dengan iringan bacaan yang dibacakan di setiap gerakan salat. Dzikir yang dilantunkan setelah salat pun jauh lebih banyak. Begitu juga dengan doa permohonan ampunan yang begitu lama. Jumlah jamaah di malam ke 25 lebih banyak daripada malam 21 dan 23. Entahnya semua ini sudah menjadi keridhoan ilahi.
Selagi masih ada sisa waktu di bulan Ramadan. Mari terus tingkatkan amal ibadah kita. Tuhan kita tidak membeda-bedakan umatnya. Contohnya seperti saya yang tidak begitu mendalami agama akan tetapi, dizinkan untuk melaksanakan salat malam. Dan ridho itu bagian dari hadiah yang terindah untuk saya. Pada dasanya, semua itu tergantung daripada prasangka hamba-hambanya.
Mulailah bangkit mengatur waktu sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan yang sebentar lagi akan pamit. Jangan sampai 10 malam terakhir di bulan Ramadan berlalu begitu saja dengan kesia-siaan.
Teruslah melaksanakan ibadah seperti Salat wajib, salat sunah, salat malam, itikaf (bagi laki-laki), sodaqoh, tadarus alquran dan lain-lain. Sehingga, ibadah puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadan ini akan menjadi sempurna pada saat lebaran tiba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H