Mohon tunggu...
Hwang Chiu-hsia
Hwang Chiu-hsia Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Tionghoa Indonesia yang sedang diluar negeri menimba ilmu agar kelak dapat berguna bagi Indonesia dan juga Dunia.\r\n\r\nBangga terhadap heritage Tionghoa dan ke-Indonesia-an kita, tapi prihatin dengan segala masalah yang terjadi baik di Indonesia dan dunia.\r\n\r\nBerkomitmen membantu mencerahkan dunia dan Indonesia melalui esai dan curhat2.\r\n\r\nMerdeka!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Otomotif Malaysia: Salam Untuk Jihad Emansipasi!

2 Agustus 2012   02:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berkaca dari komentar teman-teman Malaysia saya yang sudah mencoba Kijang Innova dan mobil-mobil Proton, mereka mengatakan bahwa kemampuan teknis Proton lebih tinggi dibandingkan Kijang Innova meskipun keduanya sama populer. Dari cerita ini, langsung terjawab keheranan saya akan kisah bagaimana Malaysia bisa tembus pasaran Eropa! Dengan mempereteli Lotus untuk R&D Proton, Malaysia benar-benar sekali lagi, telah memanfaatkan segala jalur yang ada untuk mengembangkan industri otomotifnya. Belum lagi saya juga masih familiar dengan kisah waktu Proton ingin "talak tiga" dengan Mitsubishi, ganti dengan entah Volkswagen atau Fiat. Lagi-lagi acung jempol! Kalau bisa kita tiru yang lebih baik, mengapa cari target yang lebih rendah? Sekali lagi, ini benar-benar wujud komitmen yang serius. Benar-benar namanya Jihad Emansipasi Industri Otomotif!

Tidak heran, dengan tindakan-tindakan berani dan cerdik macam begini, Malaysia dapat dengan gesit bangkit menjadi Negara Industri Baru. Karena memang, dunia otomotif ini bukanlah semata soal teknologi atau dagang semata, dibalik itu juga ada soal harga diri bangsa. Meski masih hijau didunia otomotif kalau dibanding dengan Toyota, Honda, Ford, apalagi Mercedes dan BMW, kemampuan Proton untuk tembus pasaran Eropa, walau masih dalam skala kelas city car, sungguh-sungguh patut kita angkat topi sekaligus pelajari. Bahwa biarpun masih hijau, asal ada komitmen serius pasti ada jalan. Jangan setengah-setengah, dan jangan lengah terhadap kesempatan yang ada! Walau memang indsutri otomotif Malaysia sejarahnya termasuk paling protektif di Asia Tenggara, tapi ini setidaknya menjadi satu bukti komitmen yang serius, bukan sekadar semangat asal berdikari semata, tapi benar-benar visi bahwa berdikari itu pasti mapan.

Dari pengalaman Malaysia ini, bagaimana dengan kita di Indonesia? Walaupun memang tidak ada kata terlambat, tapi marilah kita semua berkomitmen serius, dan jangan lupa seize the day!

Hwang Chiu-hsia.

12 Ramadhan 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun