"Sure..." jawab ramah si ibu paruh baya itu pendek.
Saya mulai sedikit grogi, "Emm... do you mind.. if I pay you with, emm... small changes..?" aku nanya dengan suara terbata-bata.
Tanganku spontan merogoh kantong celana depan, dan dalam sekejap terdengar suara bergemerincing. Si ibu terdiam, nengok ke arahku dengan pandangan bengong. Gawat...., saya pikir si ibu ini pasti mau ngomel-ngomel.
Eh.., tiba-tiba dia mengulurkan tangannya, "What's the matter? It's the money, after all..." jawab si ibu masih tersenyum dengan tatapan keheranan.
Giliran saya yang kemudian jadi tersenyum kecut. Jadi nggak enak hati merasa nggak menghargai nilai duit dari negaranya si ibu. Segera kuraih majalah dari tangannya , dan kutumpahkan beberapa kepingan koin ke telapaknya.
"Thanks Ma'am," aku menjawab pendek sambil balik kanan salah tingkah.
Masih terdengar jelas sahutan si ibu mengiringi langkahku menjauhinya, "No.., the pleasure is all mine," jawabnya dengan sedikit nada geli di suaranya.
Saya pura-pura nggak mendengar, tapi tanpa kusadari langkah kakiku makin cepat terayun menjauh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI