"Jadi kita tidak pernah tahu, Allah itu meletakkan ridha-Nya di mana dan meletakkan sukhtu (murka-Nya) di mana!" pungkas Gus Baha.
Kisah di atas, semoga dapat menjadi pembelajaran setiap orang agar tidak merasa paling baik diantara yang lain. Meminjam istilah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah karena seburuk-buruknya manusia harus ada baiknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!