Mohon tunggu...
Wahyu Tanoto
Wahyu Tanoto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, fasilitator, reviewer, editor

Terlibat Menulis buku panduan pencegahan Intoleransi, Radikalisme, ekstremisme dan Terorisme, Buku Bacaan HKSR Bagi Kader, Menyuarakan Kesunyian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Sukses Melaksanakan FGD

4 Maret 2022   11:38 Diperbarui: 4 Maret 2022   11:51 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:https://rencanamu.id/

Saya meyakini jika setiap orang pada prinsipnya pernah mengetahui, bahkan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) atau dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan istilah diskusi kelompok terfokus. Ada juga yang menyebut FGD sebagai diskusi kelompok terarah, karena sebelumnya sudah ditentukan topiknya. Sebagai suatu metode FGD dapat dilakukan secara santai dan informal, agar terbangun suasana nyaman antar peserta. Untuk membahasnya di bawah ini adalah ringkasan singkat tentang FGD yang saya peroleh dari berbagai pengalaman menjalankannya.

I. Apa itu FGD?

FGD adalah diskusi kelompok kecil atau terbatas yang dipimpin oleh fasilitator yang biasanya sudah ahli untuk memetakan dan mengumpulkan informasi pendapat kelompok tentang topik yang telah ditentukan. Informasi yang terkumpul nantinya dapat digunakan untuk kemajuan program yang sedang berjalan, atau untuk menyusun kebijakan-program spesifik di masa yang akan datang.

II. Kapan menggunakan FGD?

Ada situasi tertentu, bahwa FGD bisa menjadi metode yang bermanfaat. FGD dapat dilakukan, yaitu:

  • Ketika beberapa pertanyaan tidak dapat dijawab melalui survei
  • Ketika pengetahuan yang diperoleh dari survei tidak cukup untuk membuat kesimpulan, dan membutuhkan lebih banyak data untuk melengkapi pemahaman
  • Saat ingin mengukur perubahan sikap orang dengan melihat bagaimana sekelompok peserta memandang masalah tertentu dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain seputar topik itu
  • Ketika ingin meninjau atau memantau kemajuan program tertentu pada tingkat tertentu (misalnya, tingkat masyarakat, atau pengambil keputusan) dan mendengar secara langsung apa pendapat orang tentang program tersebut dan bagaimana hal itu dapat ditingkatkan
  • Ketika akan memperkenalkan program baru dan ingin memetakan harapan atau kebutuhan masyarakat supaya dipertimbangkan dan berpotensi dimasukkan ke dalam program baru

Sumber:https://www.freepik.com/
Sumber:https://www.freepik.com/

III. Apakah FGD yang di Butuhkan?

Sebelum melakukan FGD, tampaknya penyelenggara (inisiator) perlu terlebih dahulu memastikan apakah pendekatan tersebut tepat untuk kebutuhan Anda atau tidak, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Mengapa perlu menggunakan FGD?
  • Informasi seperti apa yang diharapkan untuk dikumpulkan melalui FGD?
  • Akankah menjalankan FGD dapat membantu mengumpulkan informasi atau pengetahuan yang ingin diperoleh?
  • Dapatkah mengumpulkan informasi atau pengetahuan yang dibutuhkan melalui cara lain, seperti survei?

IV. Bagaimana Menjalankan FGD?

  • Identifikasi fasilitator yang berpengalaman atau berkompeten untuk memimpin sesi. Fasilitator hendaknya memiliki pengetahuan tentang topik yang telah ditentukan, merupakan pendengar yang baik, mampu menyusun ulang dan mengembangkan pertanyaan tindak lanjut untuk memverifikasi pemahaman peserta ketika FGD sedang dilaksanakan.
  • Identifikasi notulis untuk mencatat proses dan merekam seluruh diskusi kelompok terarah. Merekam diskusi kelompok terarah sangat dianjurkan karena kemungkinan besar akan ada banyak informasi yang dibagikan dan dikomunikasikan oleh para peserta sehingga pencatat mungkin tidak dapat menangkap semuanya. Sebuah rekaman nantinya dapat diubah menjadi transkrip
  • Siapkan daftar semua peserta yang ingin Anda undang ke FGD. Daftar peserta harus menjadi contoh yang representatif dari komunitas yang Anda coba ketahui pendapat atau sikap mereka. Idealnya, jumlah peserta di setiap FGD tidak lebih dari 10 peserta
  • Tentukan rincian pertemuan: kapan, di mana, jam berapa, berapa lama, dan berapa banyak FGD. Terkadang, ketika hanya satu kali FGD mungkin tidak cukup representatif
  • Siapkan daftar pertanyaan yang akan Anda ajukan kepada peserta FGD

Sumber gambar:https://www.freepik.com/
Sumber gambar:https://www.freepik.com/

V. Selama Proses FGD:

  • Fasilitator memverifikasi pemahaman peserta tentang jawaban peserta dengan meringkas setiap tanggapan dan meminta pendapat peserta lain (misalnya: setuju atau tidak)
  • Fasilitator menyusun ulang pertanyaan ketika peserta belum memahaminya
  • Fasilitator mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memverifikasi pemahaman
  • Fasilitator memastikan setiap peserta dapat menyuarakan pendapatnya; Fasilitator dapat melakukan kontak mata singkat dengan semua peserta untuk membantu mereka agar merasa dilibatkan
  • Fasilitator bersikap tidak memihak terhadap semua pendapat untuk menjaga keutuhan diskusi; perlu di-ingat, fasilitator ada di sana untuk mengumpulkan informasi, bukan untuk memengaruhi atau membentuknya.
  • Fasilitator mengalokasikan waktu khusus untuk setiap pertanyaan dan memastikan pada akhir diskusi kelompok terarah bahwa semua pertanyaan diajukan
  • Setelah semua pertanyaan diajukan dan dijawab, fasilitator harus bertanya kepada peserta jika mereka memiliki pemikiran akhir yang ingin disampaikan
  • Fasilitator menyampaikan kepada peserta apakah akan ada pertemuan lanjutan atau tidak
  • Fasilitator berterima kasih kepada semua peserta karena setuju untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok terfokus

VI. Setelah FGD selesai dilakukan

  • Jika FGD direkam, maka buatlah transkrip rekamannya
  • Kumpulkan dan bandingkan catatan dan pengamatan dari notulis
  • Pertimbangkan topik dan pola umum (dinamika) yang terjadi selama sesi
  • Pertimbangkan kemungkinan menyusun kesimpulan
  • Sebaiknya hasil FGD juga dibagikan kepada peserta melalui email, aplikasi perpesanan atau sesi tatap muka di lain waktu.
  • Gunakan hasil FGD sesuai kebutuhan 

Sumber

Pengalaman melaksanakan FGD

Disarikan dari hasil diskusi dengan Arif Sugeng Widodo, Wahyu Tanoto, Rindang Farihah, dan rekan-rekan Mitra Wacana serta workshop dengan American University; Dina Jaffary, Daniel Boerger, Nay Nway, under the supervision of Prof. Alexander Cromwell yang magang di Mitra Wacana pada 2017/2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun