Waria, baik sebagai individu maupun kelompok juga telah melakukan berbagai kegiatan ketika covid-19 melanda Indonesia. Pertama, komunitas waria telah membuka dapur umum, kedua, distribusi sembako. Ketiga, memberi bantuan stimulan usaha. Keempat memproduksi masker batik dan sabun cuci tangan. Kelima, beternak lele dan menanam sayuran sebagai bentuk ketahanan pangan. Sayangnya, semua kegiatan solidaritas waria di masa pandemi yang dilakukan oleh waria "luput" dari perhatian, kata Masthuriyah Sa'dan di halaman 218.
Bagi Masthuriyah, buku ini hadir sebagai ikhtiar (usaha) untuk mengikis stigma terhadap waria dan perempuan pekerja seks. Bagi saya, buku "Solidaritas Waria Yogyakarta" telah berhasil menyajikan fakta "terpendam" keterlibatan aktif waria, terutama di masa pandemi covid-19. Selain itu, buku ini juga bisa menjadi rujukan bagi kita semua ketika ingin mendapatkan informasi yang dibarengi dengan data-data hasil observasi penulis.Â
Judul buku: Solidaritas Waria Yogyakarta
Pengarang: Masthuriyah Sa'dan
Penerbit: Gading Publishing, Yogyakarta
Tanggal Terbit: Juni 2021
ISBN: 9786239673932
Tebal halaman: 262
Lebar: 14.0 cm
Panjang: 21.0 cm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H