Mohon tunggu...
Wahyu Tanoto
Wahyu Tanoto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, fasilitator, reviewer, editor

Terlibat Menulis buku panduan pencegahan Intoleransi, Radikalisme, ekstremisme dan Terorisme, Buku Bacaan HKSR Bagi Kader, Menyuarakan Kesunyian.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ini Loh Penyebabnya Agama Jadi Bencana

10 Oktober 2021   20:12 Diperbarui: 10 Oktober 2021   20:17 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Kimball, kita musti mewaspadai terhadap orang-orang dan kelompok-kelompok yang cetak biru politiknya didasarkan atas mandat dari surga yang implementasinya diserahkan kepada manusia. Agama, dalam konteks ini dengan mudah dapat disalahkan, ungkap Kimball. 

Di sisi lain, Kimball juga sangat memahami jika institusi dan ajaran utama merupakan komponen penting dalam semua sistem keagamaan. Akan tetapi, orang juga menggunakan tujuan menghalalkan segala cara ketika mereka ingin melindungi institusi dan ajaran agama yang dirasakan sedang dalam bahaya. 

Perang, dan kejahatan dilakukan atas nama agama bagi Kimball ternyata lebih  banyak dibandingkan atas nama kekuatan institusional lain dalam perjalanan sejarah umat manusia. Dan sayangnya, fakta yang menyedihkan ini masih terus ada hingga saat ini.

Pada bagian lain, Kimball menyatakan bahwa para pemimpin agama terus melukiskan perang ini sebagai perang suci,  meskipun sebenarnya ketika menyatakan perang tersebut "suci" merupakan tanda yang pasti tentang agama yang diselewengkan.

Saat membahas mengenai perang suci, pembaca akan disuguhi uraian Kimball yang menyebut bahwa baik umat Kristen maupun Muslim sama-sama mengklaim bahwa perdamaian ada di dalam inti kedua agama ini. Kedua agama ini memiliki sejarah yang panjang dan bergejolak, para pengikutnya berperang karena alasan-alasan yang dinyatakan suci. 

Menurut hemat saya, berbagai masalah rumit ini-terutama akar-akar kekerasan religius-dicoba ditelusuri dan dipetakan oleh Charles Kimball. Dengan peta analisis yang disajikan oleh buku ini, Kimball tampaknya telah berhasil menjelaskan berbagai gejolak dan fenomena kekerasan religius dewasa ini. 

Saya merasa, buku ini juga telah sukses mengaduk-aduk pengetahuan yang selama ini saya anggap benar. Agaknya ketika membaca buku Kimball ini Anda semua perlu memiliki pikiran terbuka, tidak anti kritik dan perlu "mengolah" konteksnya agar tidak baper dan gelisah  galau merana (gegana). 

Charles Kimball telah mengimbau-untuk tidak menyebut memberi fatwa-kepada kita agar kembali kepada agama autentik, yakni, ketika beragama tidak sekedar setia dengan doktrin skriptural yang statis, tetapi kepada iman yang hidup dan menghidupi kemanusiaan universal.

Demikian spoiler singkat buku Kala Agama Jadi Bencana karya Charles Kimball yang sering kali menjadi rujukan dalam studi-studi dan kajian agama. Akhirnya, terlepas dari pro-kontra terhadapnya, buku ini dapat menjadi bahan diskusi dan refleksi yang kaya bagi para penganut, pengamat, dan pengkaji agama.

Judul Buku: Kala Agama Jadi Bencana
Penulis: Charles Kimball
Penerbit: Mizan
Cetakan: I, Juni 2013
ISBN:978-979-433-752-3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun