Lalu, bagaimakah dengan Indonesia sendiri?! Di Indonesia, masyarakatnya lebih suka menyembunyikan dan cenderung bungkam terhadap masalah ini. Padahal, semestinya masalah ini harus diberikan solusi yang tepat dan baik, agar permasalahan yang terjadi dapat segera diselesaikan dengan baik. Karena apabila tidak diselesaikan dengan jalan yang baik, maka akan fatal sekali akibatnya, bahkan bisa berbuah penganiayaan sampai pada tingkat penghilangan nyawa seseorang.
Pertanyaan yang sangat krusial terkait problematika yang terjadi adalah "Mengapa KDRT sampai terjadi?!". Masih menurut Elli N. Hasbianto, bahwa ada beberapa faktor yang disinyalir dapat menyebabkan timbulnya KDRT itu sendiri. Secara garis besarnya, yakni : Pertama, budaya patriarkat. Budaya ini meyakini bahwa laki-laki adalah superior dan perempuan adalah inferior, sehingga dibenarkan untuk menguasai dan mengontrol perempuan. Kedua, interpretasi yang keliru terhadap ajaran agama yang menentukan laki-laki sebagai pemimpin, kemudian di-interpretasikan sebagai pembolehan dalam mengontrol dan menguasai isterinya. Dan ketiga, pengaruh role model. Anak laki-laki yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang ayahnya suka memukul atau kasar kepada ibunya, cenderung akan meniru pola tersebut kepada pasangannya. Ketiga faktor inilah yang disinyalir telah menyebabkan terjadinya tindakan KDRT dalam kehidupan rumah tangga. Mungkin masih banyak lagi faktor yang lainnya (baik intern ataupun ekstern) yang menjadi pemicu keretakan rumah tangga hingga melebar menjadi bentuk tindakan KDRT.
Oleh karena itu, kembali lagi kita baca dan fahami dengan bijak judul tulisan ini "Ketika Kaum Hawa Menjadi Obyek Kekerasan!". Coba kita renungkan dengan pikiran jernih dan bijak, bahwa sesungguhnya Tuhan menciptakan pasangan manusia, laki-laki dan perempuan itu untuk saling menjaga dan melengkapi. Karenanya, jika terjadi perselisihan atau konflik yang terjadi dalam rumah tangga, seyogyanya dicarikan alternatif cara penyelesaian yang baik dan tepat, tanpa adanya bentuk tindakan KDRT, dan tentunya komunikasi dan mediasi yang baik sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Semoga bermanfaat dan menjadi renungan positif yang bisa diambil hikmah dan ibrahnya !
Terakhir… Yuk sama-sama kita ucapkan : Katakan tidak untuk KDRT !
[caption id="attachment_134639" align="aligncenter" width="126" caption="STOP KDRT !!!"][/caption]
Note : Tulisan ini hasil perombakan intisari dari sebuah artikel terkait Majalah Hidayah Edisi 53. Perombakan ini dilakukan Penulis dengan gubahan persfektif sendiri, dan sedikit meng-eksposisi informasi tulisan.
Sumber gambar dapat dilihat di sini dan di sini.
Silahkan di baca juga artikel terkait : Mitos dan Fakta tentang KDRT !!!
--------------------------------------
Buitenzorg, 06 Mei 2010