Pengrajin kayu adalah seniman di dunia perkayuan, mereka adalah individu yang memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis kayu, alat-alat kayu, dan teknik yang diperlukan untuk menciptakan berbagai produk kayu yang berkualitas tinggi dalam pembuatan furniture, selain sebagai karya desai yang bersifat fungsional, mebel sangat potensial untuk dapat di kembangkan seluas-luasnya di masyarakat, serta penuh optimis ke depan akan menumbuhkan karya cipta mebel dengan kekayaan bentuk dan fungsi. Hingga saat ini terdapat puluhan jenis kayu yang dapat di gunakan untuk berbagai bentuk mebel. Di dalam desain produk atauu benda pakai yang di maksud mebel ialah segala sesuatu yang di ciptakan manusia berupa produk bendawi untuk memenuhi kebutuhan aktivitas kehidupannya.
   Â      Dinamika pertumbuhan pasar yang kondusif senantiasa mendorong peningkatan pengembangan desain untuk meningkatkan nilai artistik maupun nilai jual mebel kayu berukir dengan kualitas yang semakin baik. Semakin banyaknya mebel yang diproduk akan semakin besar terjadinya kompetisi dalam berbagai aspek baik bentuk, teknik,fungsi,bahan serta finishing yang semakin bervariasi. Salah satu usaha untuk merebut hati konsumen banyak dilakukan melalui inovasi baik bentuk, variasi bahan serta ornamentasi maupun teknik finishiing.
     Di Desa Sukabungah terdapat seorang pengrajin kayu yang membuka usaha mebel yang mana memproduksi berbagai jenis furniture atau perabotan seperti kursi, meja, lemari, rak dan lain sebagainya. Bapak icang bersama sang isteri telah menggeluti usaha mebel sejak tahun 1986 hingga saat ini, dari bakat yang dimiliki dan juga keuletan serta kegigihan bapak icang dalam membuat barang-barang furniture membawa usaha yang mereka bangun bersama mengalami perkembangan pesat, hingga kini telah memiliki 3 orang karyawan yang membantu mereka mengembangkan usahanya.
   Selama lebih dari 38 tahun halang rintang dalam menjalankan usahanya tentu tidak dapat dihindarkan, seperti saat pandemi produksi mebel sempat berhenti sementara kemudian dibuka kembali dengan bahan-bahan produksi seadanya, semenjak itu mereka hanya memproduksi furniture jika ada yang memesan saja, dinamika perkembangnnya industri per mebelan di warnai dengan di versifikasi bahan berbagai bentuk dengan citarasa modern yang lebih mengutamakan fungsional praktis, efesien serta estetika minimalis, perkembangan sosial ekonomi dengan dukungan teknologi yang mengharuskan para pengusaha harus memahami pemasaran menggunakan media sosial, untuk tidak mengandalakan pesanan yang dilakukan sekitar tempat usaha.
    Oleh karena itu ketika kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pelita Bangsa berkunjung ke tempat usaha bapak icang, kemudian para mahasiswa KKN langsung berupaya melakukan inovasi terbaru dengan membantu meningkatkan pemasaran melalui akun media sosial kelompok KKN Desa Sukabungah agar jangkauan target pemasarannya semakin luas, inovasi tersebut memang di rancang supaya inovasi tersebut tetap bisa di jalankan dengan bapak icang meskipun para mahasiswa-mahasiswi telah berahkir KKN, dikarenakan mahasiswa-mahasiswi Universitas Pelita Bangsa berifikir untuk membuat inovasi tersebut tidak  berjalan dalam jangka pendek melainkan dengan jangka panjang, tanpa banyak resiko yang diterima oleh bapa Icang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H