Mohon tunggu...
Adam Sundana
Adam Sundana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi PJJ Komunikasi - Universitas Siber Asia

Penggemar media sosial dan teknologi rintisan, penikmat fotografi, bercita-cita jadi petani.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesehatan Mental Remaja dari Pengaruh Media Sosial

23 Mei 2022   21:31 Diperbarui: 24 Mei 2022   08:42 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental remaja bisa mendapatkan keuntungan dari media sosial, yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang tinggal jauh. 

Jika teman telah pindah, mereka mungkin masih tetap berhubungan melalui media sosial, yang dapat membantu menjaga persahabatan dan meningkatkan kebahagiaan, yang pada akhirnya membantu kesehatan mental mereka. 

Menurut Demir dkk dalam Febrieta (2017), Kehadiran hubungan persahabatan dan jumlah waktu yang dihabiskan dengan sahabat dapat membuat seseorang bahagia daripada mereka yang tidak memiliki teman atau sahabat dekat[6].

Remaja juga dapat menggunakan platform media sosial untuk mengekspresikan diri dan menerima dukungan dan bantuan ketika mereka membutuhkannya. 

Dari penelitian yang dilakukan oleh Cahyani terhadap Generasi Z memberikan informasi bahwa, “Dukungan sosial yang diterima generasi Z dalam menggunakan media sosial adalah dukungan emosional dan dukungan informasional. Dukungan emosional berupa komentar, dan simbol like di setiap postingan di media sosial.” [7] 

Hal ini dapat membantu remaja yang menderita penyakit mental atau mengalami kesulitan membangun identitas mereka. Menerima dorongan dari orang lain melalui media sosial dapat membantu mereka menjadi lebih bahagia, yang berdampak baik pada kesehatan mental mereka. 

Dampak Negatif

Media sosial mungkin memiliki efek menguntungkan dan merugikan pada kesehatan mental remaja.

Fear Of Missing Out (FOMO) kondisi dimana ketakutan akan kehilangan adalah salah satu kekhawatiran yang mungkin dialami anak-anak saat menggunakan media sosial. 

Remaja mungkin merasa terdorong untuk terus aktif di berbagai situs media sosial mereka untuk mencegah ketinggalan akan apa pun yang dilakukan temannya. 

Kekhawatiran ini dapat menyebabkan individu lebih menyukai media sosial daripada interaksi langsung atau kebiasaan tidur yang baik, karena mereka mungkin memeriksa media sosial di tengah malam.

 Kurang tidur dan kurangnya tatap muka langsung dapat berkontribusi pada perasaan kesepian dan putus asa, yang keduanya merugikan kesehatan mental remaja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun