Mohon tunggu...
Cukup Abadi
Cukup Abadi Mohon Tunggu... profesional -

blogger lamongan.pemilik akun @cukupabadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lamongan Green & Clean

25 Maret 2015   23:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:01 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="261" caption="LAMONGAN GREAN AND CLEAN 2015"][/caption] Setelah berhasil menyertakan satu RT tiap kecamatan di Lamongan menjadi peserta perintis Program Lamongan Green and Clean (LGC). Tahun ini, panitia LGC mempunyai target, tiap kecamatan wajib memiliki Bank Sampah. “Kita targetkan tahun ini ada satu Bank Sampah di masing-masing kecamatan. Bukan hanya itu, diharapkan lewat LGC jilid III ini akan terbentuk 182 Bank Sampah yang professional,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lamongan Sukiman saat membuka workshop LGC III “Menuju Lamongan Merdeka dari Sampah Melalui Mank Sampah, di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab, Selasa Pada kesempatan itu Sukiman juga menyampaikan hasil evaluasi pemilahan sampah di Program LGC tahun lalu. Menurutnya, masih ada sejumlah titik yang belum memisahkan antara sampah organik dengan yang anorganik. “Saya berharap nanti semua sampah sudah terpilah sebelum diproses,” kata dia. Untuk memacu semangat para anggota LGC akan menggelar lomba pemukiman untuk tingkatan maju, berkembang dan perintis. “Tahun ini kita juga melombakan untuk tiga kategori lainnya. Yakni Lomba Bank Sampah, Green School dan Green Office. Khusus untuk Lomba Green Office, BLH tidak akan ikut serta agar berjalan fair,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu, calon peserta LGC III diberikan pedoman teknis terkait materi penjurian masing-masing kategori. “Lamongan tahun ini targetkan bisa memboyong Adipura Kencana. Karena itu saya jamin penjurian LGC akan berlangsung fair. Mereka nanti yang dinyatakan juara saya jamin memang pantas menjadi juara,” tegas dia. Program LGC lewat partisipasi masyarakat diklaim sukses mengelola timbulan sampah hingga 25 persen atau 28,3 meter kubik. Sementara di tahun ini, LGC menargetkan timbulan sampah yang bisa dikurangi mencapai 40 persen. Pada LGC jilid II, kesuksesannya didukung peran serta oleh 4.642 kader lingkungan di Kota Lamongan. Bahkan partisipasi masyarakat sangat tinggi, mencapai sebesar Rp 2,320 miliar. Sedangkan nilai ekonomis dari pengelolaan Bank Sampah berupa sampah kering mencapai Rp 245 juta dan Rp 177 juta untuk sampah basah. “Tingginya partisipasi masyarakat dalam Program LGC juga ditunjukkan dengan munculnya berbagai inovasi. Diantaranya dengan adanya waste water treatment, atau perangkat pengelola air limbah, di 20 RT,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun