Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Malam Minggu Kelabu Bagi Jomblo Ngenes

1 April 2017   22:02 Diperbarui: 1 April 2017   22:15 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung malam ini malam minggu, malam yang asik untuk pacaran, untuk cinta-cintaan, untuk sayang-sayangan, maka ijinkan saya malam ini menuliskan tema tentang cinta. Kamu, ya kamu, pasti semangat bacanya klo temanya tentang cinta. Karena hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga.

Tema Cinta yang mau saya tuliskan adalah tema cinta yang universal, yang dirasakan oleh semua orang, tidak membedakan tua atau muda, laki-laki atau perempuan, gadis atau janda, perjaka atau duda, kaya atau miskin, beragama atau tidak, pribumi atau asing, Ahoker atau Bhoker, juga penulis kawakan atau penulis lawakan, penulis yang sering HEADLINE atau penulis yang tak pernah HEADLINE dll.

Kemarin saya tersentuh hatinya, hampir menetes air mata saat Saya membaca berita di media online tentang rencana pernikahan artis Nani Widjaja (72 tahun) dengan sastrawan Ajip Rasidi (79 tahun). Ini link beritanya http://m.liputan6.com/showbiz/read/2906469/baru-kenal-sebulan-nani-wijaya-siap-nikah-di-usia-senja .

Rekan pembaca bisa membayangkan, bahwa ada kekuatan cinta yang sangat besar yang hadir di hati pasangan Oma Nani Widjaja dan Opa Ajip Rasidi. Usia boleh tua, tapi semangat tetap muda. Sebulan bertemu, mereka langsung cocok dan merencanakan untuk menikah. Mereka tidak mau lama-lama pacaran, karena kuatir menimbulkan fitnah atau hal tidak baik lainnya, selain itu juga pasti malu dengan anak cucu cicit.

Pasti bukan tentang sex yang ada di pikiran mereka sehingga memutuskan menikah, karena kalo urusan sex, biasanya manusia cenderung mencari pasangan yang lebih muda, yang dengan melihat wajahnya, mencium wangi tubuhnya saja, mencium bibirnya, hasrat birahi muncul dan ingin segera melakukan hubungan suami istri.

Pasti bukan karena rayuan gombal mereka merencanakan pernikahan. Apalagi Ajip Rasidi kn sastrawan yang pasti puitis dan romantis seperti halnya teman-teman fiksianer yang bikin saya iri kalo membaca puisi-puisinya yang keren-keren. Rayuan gombal paling manjur yang diucapkan pria ke wanita adalah "aku ingin menikah denganmu, tumbuh tua bersamamu, sampai menutup mata bersamamu." Hal ini tak mungkin dilakukan Ajip karena sekarang dia sudah sangat tua (79 tahun) dan tumbuh tua bukan bersama Nani Widjaja.

Pasti bukan karena harta benda mereka berencana menyatukan hati, karena mereka sudah tidak memikirkan duniawi, tidak penting rumah mewah, mobil mewah, tas bermerk, deposito miliaran, karena itu semua tidak dibawa mati. Kalo dibwa ke kuburan malah mengudang maling dan kuburannya bisa diacak-acak maling.

Lalu apa alasan tepatnya sehingga mereka merasa cocok dan memutuskan untuk menikah? Saya gak tahu persis apa alasannya, tapi pasti mereka punya alasan khusus dan hanya mereka yang tahu. Mereka dipertemukan juga pasti ada alasannya.

Saya mengucapkan selamat menempuh hidup baru kepada Nani Widjaja dan Ajip Rasidi, semoga menjadi keluarga sakinah mawadah dan warahmah. Kalo mau bulan madu ke Bali, saya kasih diskon khusus untuk sewa villa saya di Ubud. Promosi dikit gpp yah.

Api Cinta yang menyala besar di diri mereka, menjadi inspirasi bagi banyak orang khususnya yang masih ragu-ragu memasuki jenjang pernikahan, sehingga masih setia dengan status jomblonya, bahwa segeralah menikah, jangan tunda-tunda lagi. Menikah yang saya sarankan yah, bukan kawin. Karena kalo kawin kan gak perlu saya sarankan, rekan-rekan banyak yang sudah lakukan duluan karena mana tahan.

Umur manusia itu rahasia Allah, kita tak tahu kapan akan dipanggilNya. Jangan sampai kita meninggal dunia dalam keadaan jomblo, ngenes banget pastinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun