Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips dan Triks Memilih Baby Sitter yang Baik

1 Juni 2016   09:25 Diperbarui: 1 Juni 2016   09:31 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto dari loveandcarebabysitter.com"][/caption]

Saat ini sedang ramai diberitakan tentang baby sitter bernama Mutia asal Lampung yang berlaku kasar terhadap anak majikannya bernama Nely Chao yang tinggal di Grogol. Beritanya Menjadi viral di media online dan media sosial karena Nely Chao memuat rekaman CCTV perbuatan tercela dari Mutia saat mengasuh anaknya seorang diri di rumah.

Cerita baby sitter yang kasar, bahkan membunuh anak majikannya bukan cerita baru, bukan hanya terjadi sekali dua kali, tapi sudah jadi cerita klasik dan terus berulang di waktu dan tempat yang berlainan. Kejadian seperti ini tak terjadi di Indonesia saja, di luar negeri pun terjadi, termasuk di Hongkong tempatnya mbak Biyanca Kenlim bekerja.

Mengapa seorang baby sitter yang tugasnya untuk mengasuh bayi koq justru malah berbuat kasar dan menyakiti bayi yang diasuhnya? Padahal bayi ini tidak bersalah, tidak berdosa, dan wajah serta tingkah polahnya pasti lucu dan gemesin. Jawabannya tidak sesederhana yang anda pikirkan.

Jika tebakan anda bahwa karena anak itu bukan anak kandungnya adalah keliru, sebab banyak juga kasus ibu kandung menganiaya bahkan membunuh anak kandungnya.

Jika tebakan anda bahwa karena baby sittter tersebut tak tahu cara mengasuh anak yang baik dan benar, panik saat anak menangis dan tak mau diam, menurut saya kurang tepat, sebab banyak baby sitter sudah mengikuti pelatihan di lembaga penyalur baby sitter sebelum bekerja, walaupun pelatihan hanya menggunakan boneka dan bukan bayi beneran.

Jika tebakan anda bahwa karena baby sitter tersebut kesal dengan bapaknya si bayi yang suka menggoda dan mengintip saat baby sitter mandi, sehingga karena kesal ke bapaknya dan gak bisa balas, maka pelampiasan pun dilakukan ke anak yang diasuhnya, bisa jadi tebakan anda benar, karena memang banyak bapak-bapak yang nyebelin dan bikin kesel, tugas baby sitter kan ngasuh bayi, tapi kalo istri sedang tak ada di rumah, bapaknya sering minta pijitin ke baby sitter.

Bagaimana cara memilih baby sitter yang baik, yang sayang anak seperti anak sendiri, yang bisa dipercaya mengasuh anak sebaik-baiknya walaupun dengan pengawasan minimal? Ini dia caranya, yuk kita tahajud, eh salah, yuk kita bahas sama-sama :

1. Lakukan tes kepribadian ke calon baby sitter

Tes kepribadian ini penting untuk mengetahui gambaran kepribadian calon baby sitter, sehingga bisa dihindari sejak awal untuk tidak memperkerjakan baby sitter yang tidak sabaran, emosional, labil, pemalas, ber IQ rendah dll.

Jangan sayang-sayang uang untuk melakukan test kepribadian, karena anak adalah harta yang paling berharga. Apalah artinya 200.000 - 1.000.000 demi mendapatkan baby sitter yang baik sehingga tumbuh kembang anak terjamin baik.

2. Wawancara langsung calon baby sitter, tanyakan pernah kerja di mana saja, alasan berhenti kenapa? minta nomor telepon majikan lamanya, lakukan konfirmasi ke majikan lama untuk meminta referensi atau rekomendasi tentang bagaimana performancenya saat bekerja dulu.

Jika ada 1, 2 atau 3 informasi yang missed dengan yang diceritakan oleh calon baby sitter, atau dia berbelit-belit memberikan informasi, maka kita sudah paham untuk mencoretnya dari candidate list.

3. Gali kemampuan calon baby sitter tentang jenis-jenis permainan dan kreatifitas anak-anak, misal : menggambar, origami, bernyanyi lagu anak-anak, bahkan berjoget yang bisa menghibur anak-anak. Jika calon baby sitter tak bisa hal-hal di atas, tak tahu lagu anak-anak misal balonku ada 5, burung kaka tua, ku seorang kapiten dll, maka siimple saja ke calon baby sitter tersebut, leave her and find another one.

4. Beritahu kesepakatan sejak awal pemilihan, misal : main HP hanya boleh malam hari di atas jam 9 saat sudah bebas tugas. Jika calon baby sitter setuju, lanjutkan ke sesi lain, jika tidak setuju leave her.

Tentang Hp ini penting, karena banyak baby sitter sekarang, berdasarkan survey dari Hongkong, lebih asik dengan gadgetnya daripada dengan bayi yang diasuhnya. Ia hanya full 100% perhatiannya ke bayinya, saat majikannya ada di rumah dan di depan matanya.

5. Berikan gaji dan bonus yang cukup dan layak untuk pekerjaan berat sebagai seorang baby sitter, yang di amerika dan eropa dibayar per jam.

Jika seorang baby sitter mendapat gaji dan bonus yang cukup dan layak, bahkan besar, maka ia akan berpikir 10x untuk macam-macam atau melakukan perbuatan aneh-aneh, kecuali ia memang tak mampu berpikir waras, maka saatnya baby sitter tersebut di kirim ke RS Sumber Waras.

Sekian, mudah-mudahan bermanfaat

Salam sayang,

Cuker

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun