Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Ditolak, Media Sosial Bertindak (Dulu Dukun Bertindak)

6 Mei 2016   20:27 Diperbarui: 6 Mei 2016   20:34 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal ini juga sesuai pepatah "tak ada rotan, akar pun jadi" , kalo di kehidupan nyata bisa juga artinya "tak ada Arke, sayeed pun jadi, sama-sama arab soalnya."

3. Stalking di akun media sosial sang target

Karena di tolak cinta, seseorang jadi penasaran luar biasa kenapa dirinya ditolak, sehingga ia jadi kepo dan mulai stalking akun media sosial si target.

Ia mau tahu, targetnya tuh dekat dengan siapa, sehingga setelah tahu dan tempe, nanti ia akan teror atau black campaign saingannya tersebut dengan harapan si target akan jauh atau putus dari yang dekat tersebut, sehingga ia kemudian bisa diperhitungkan kembali.

Perilaku stalking ini memang sangat mengganggu, tapi memang tak bisa dihindari, sudah diblok akun media sosialnya pun ia akan tetap berusaha stalking dengan akun baru. Contoh stalking kalo di kompasiana, yang gagal move on adalah akun sayeed yang selalu mengikuti kemanapun akun elde berada, baik di dalam bentuk tulisan maupun komentar.

Ya sudah 3 aja yah cukup, untuk yang belum berhasil mendapatkan pasangan, jangan galau berkepanjangan, jangan bertindak melalui dukun atau media sosial, cukup berserah diri ke gusti Allah, perbanyak amal ibadah, sering-sering sholat tahajud agar dibukakan pintu rejeki yang selebar-lebarnya dan mendapatkan jodoh yang terbaik. Jika susah bangun tengah malam, jangan sungkan untuk inbox aja ke saya no HP teman-teman, nanti saya bangunkan untuk sholat tahajud.

Bukankah sebagai insan manusia yang baik sebaiknya kita saling mengingatkan dalam kebaikan?

Salam sayang,

Cuker

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun