[caption id="attachment_326243" align="alignnone" width="644" caption="Seorang Ibu dan anaknya meminta belas kasihan pengendara mobil di Perempatan Gilingan, Solo, Kamis (12/5/2011). Masalah yang kompleks menjadikan sejumlah titik lampu merah di Kota Solo semakin dipenuhi oleh pengemis yang meminta sedekah pengguna jalan TEMPO/Tony Hartawan"][/caption]
Datangnya bulan suci Ramadan bukan hanya membawa berkah bagi para penjaja makanan di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, tetapi juga sebagai ladang bagi gelandangan dan pengemis atau biasa disebut dengan gepeng meraup untung sebanyak-banyaknya. Meski penanganan terus dilakukan, serbuan gepeng, dan pengamen seolah tidak bisa dibendung.
Berdasarkan pantauan, pada Hari Selasa (27/05/2014) lalu, mereka mulai terlihat beberapa titik yang biasa mereka menjual belas kasih dari warga dengan menampilkan fisik memprihatinkan seperti di sejumlah ruas jalan, pusat perbelanjaan, pasar, dan sudah memasuki pemukiman warga.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang, Mikron Antariksa, membenarkan, serbuan gepeng, dan pengamen musiman menjelang Ramadan. Seperti tahun - tahun sebelumnya, Kota Pangkalpinang selalu menjadi kota tujuan mereka. "Harus diakui, setiap tahun terlebih menjelang puasa, Kota Pangkalpinang memang selalu diserbu gepeng dan pengamen. Biasanya mereka berada di Kota Pangkalpinang sebelum puasa hingga setelah Lebaran," kata Mikron ketika ditemui wartawan.
Menurut Mikron mereka yang melakukan jadi pengemis ini karena terdesak kebutuhan ekonomi ada juga yang malas dan tidak mau bekerja secara serius, Untuk mengantisipasinya, Dinas Sosial bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan membersihkan Kota Pangkalpinang dari para pengemis dan anak-anak jalanan. Ia mengimbau masyarakat agar tak memberikan uang pada mereka.
Mereka nantinya yang ditangkap dan didata agar tidak merusak pemandangan Kota Pangkalpinang serta akan memperoleh pembinaan di kantor Dinsosnaker Kota Pangkalpinang.
Sementara itu, Kasat Pol PP Pangkalpinang, Abdullany mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penertiban terhadap para gepeng yang datang ke Banjarmasin. Ia juga menegaskan bagi gepeng yang telah tertangkap beberapa kali diusulkan untuk dilakukan tindakkan, kalau perlu dimasukkan kepanti rehabilitasi.
Abdullany menegaskan, bagi gepeng jangan pernah mengulangi perbuatannya, apabila tertangkap untuk kedua kalinya maka akan diambil tindakan tegas, Satpol PP bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) beserta kapolisian setempat akan melakukan penertiban terhadap mereka. Dijelaskan Abdullany, untuk memberikan efek jera kepada mereka yang tertangkap, petugas akan memberikan sanksi berupa pembinaan dan kurungan selama satu hari satu malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!