Mohon tunggu...
Muslimah Fikrul Mustanir
Muslimah Fikrul Mustanir Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bersama menuju muslim kaffah

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rakyat Menderita Penguasa Hura-Hura

6 September 2018   14:24 Diperbarui: 6 September 2018   14:32 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Awal Bulan September 2018 Presiden Joko Widodo langsung memberikan bonus kepada altet peraih medali di Asian Games 18. Pemberian dilakukan di Istana Negara, Jakarta.

Peraih medali emas mendapatkan nominal Rp. 1,5 miliar, peraih medali perak perorangan mendapat bonus Rp.500 juta, dan perunggu sebesar Rp.250 juta, untuk atlet beregu peraih emas Rp.750 juta perorang, perak Rp.300 juta perorang, perunggu Rp.150 juta perorang.Bonus juga diberikan kepada pelatih. viva.com (2/9/2018).

Presiden amatlah bangga dengan keberhasilan ini, namun disisi lain warga korban gempa di Dusun Aik, Gempok desa Pangadangan, kabupaten Lombok Timur, Nusa tenggara Barat, masih belum mendapatkan bantuan. Tribunnews.com

Ini bukti negara lalai dalam meriayah/mengurus rakyatnya, rakyat yang menunggu- nunggu bantuan malah tak mendapatkan bantuan sementara untuk hal - hal yang bukan kebutuhan mendesak negara mengucurkan dana dengan mudah dan nominal yang tidak sedikit.

Pada dasarnya kepemimpinan dalam konteks bernegara adalah untuk mengurus rakyat.

Rasulullah Saw bersabda " Imam ( pemimpin) itu pengurus dan akan diminta pertanggung jawaban atas rakyat yang dia urus". (HR. Bukhori dan Ahmad )

Hadis ini menunjukan bahwa seorang pemimpin harus benar-benar bertanggung jawab atas semua urusan rakyatnya. Namun pengusa negeri kita amatlah acuh terhadap derita rakyatnya. Seharusnya ketika terjadi bencana penguasa harus memastikan semua wilayah yang terkena bencana tersalur bantuan secara cepat, tepat dan merata, bukan hanya bantuan alakadarnya.

Kepemimpinan dalam konteks bernegara adalah amanah untuk mengurus rakyat, tentu harus sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan Rasul Nya tidak boleh berdasarkan pada aturan-aturan kapitalis sekuler sebagaimana terjadi saat ini yang dasarnya adalah hawa nafsu dan kepentingan sesaat.

Sebagai contoh penerapan Sistem Islam ketika Khalifah Umar ra...

Sebagai kepala negara, ia berkata 

" Andaikan ada seekor hewan di Irak terpelosok di jalan, aku takut Allah akan meminta pertanggung jawaban ku mengapa tidak mempersiapkan jalan tersebut menjadi jalan yang rata dan bagus ".

Ini adalah bukti kecil ketika Islam diterapkan, jangankan manusia, keselamatan hewan pun terjaga.Tidak seperti sekarang keamanan, kesejahteraan amatlah sulit didapatkan.

Penderitaan rakyat tak membuat luluh hati penguasa.

Alhasil, keberadaan kepemimpinan Islam sungguh wajib terus diupayakan dan di perjuangkan agar rakyat makmur dan sejahtera.

Fitria Mustopa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun