Mohon tunggu...
Cucu Sumarna
Cucu Sumarna Mohon Tunggu... profesional -

Ayah bagi dua matahari kecil, Pekerja puskesmas di dekat gunung salak bogor.. Inginnya bersyair meski tak juga mahir, namun lebih berharap pasiens sehat hingga akhir.. :) Tiada balasan kebaikan selain kebaikan itu pula (Ar_Rahmaan:60)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemana Jiwaku Harus Berpagut?

16 Juli 2011   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:37 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13108290271132495624

Pada saat itu aku merasa takut, pandangan kutundukkan, tak mampu bertatapan dengan mata teduhmu, Bukan.. bukan mata teduh yang nampak di sana, kebencian hatimu yang hadir di ruang mata, ......................................................................... Aku seperti  terlempar ke dalam ruang hampa, Saat jiwa layu tak menemukan tempat berpagut, aku ingin mencipta sesuatu seperti puisi, Tak henti kurapalkan layaknya mantra pengasih, berharap aku kuat dan percaya... Di setiap kepergianmu.. kepadaku engkau nantinya kembali.. Aku memang tak sempurna bagimu...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun